Sabtu, 14 Desember 2019
TOLONG TERANGKAN APA ITU PANCASILA ?
Mafahim, Maqayis, & Qana’at
Sebuah pemikiran akan berubah menjadi mafahim (persepsi) jika : 1) makna pemikiran tersebut telah difahami dengan tepat. 2) pemikiran tsb dibenarkan (Muqaddimah Ad-Dustur, 1963:5-6)
Oleh : M. Shiddiq Al-Jawi
Pengantar
Syaikh Taqiyuddin An-Nabhani dalam beberapa kitabnya acapkali menyinggung 3 (tiga) istilah khas, yaitu mafahim, maqayis, dan qanaat. Misalnya, dalam kitab Dukhul Al-Mujtama’ (1958) beliau menyebutkan istilah-istilah tersebut ketika membicarakan perubahan pemikiran masyarakat yang akan melahirkan sebuah negara (Lihat Terjun ke Masyarakat, 2000:28). Dalam kitabnya yang lain, Muqaddimah Ad-Dustur (1963:5-6), beliau menyebut tiga istilah tersebut dalam konteks definisi negara dan pemikiran-pemikiran yang mendasari lahirnya sebuah negara. Definisi negara dalam kitab Muqaddimah Ad-Dustur ini lalu ditegaskan formulasinya oleh Abdul Qadim Zallum dalam Mitsaqul Ummah (1989:57), yakni bahwa negara, adalah institusi pelaksana bagi sekumpulan mafahim, maqayis, dan qanaat yang telah diterima oleh umat. Berikutnya dalam kitab At-Tafkir (1973:121-122) beliau menyinggung tiga istilah tersebut dalam konteks berpikir tentang perubahan. Lalu apa pengertian mafahim, maqayis, dan qanaat itu? Tulisan ini mencoba menjelaskan secara ringkas hakikatnya masing-masing dan sekaligus implikasinya dalam upaya perubahan umat, bertolak dari kitab-kitab tersebut, khususnya dari kitab Dukhul Al-Mujtama’.
Pengertian
Mafahim adalah bentuk jamak dari mafhum, diartikan sebagai persepsi atau konsep. Maqayis adalah jamak dari miqyas, yang artinya standar, kriteria, atau tolok ukur. Sedang qanaat adalah bentuk jamak dari qana`ah, yang bisa diartikan keyakinan (Inggris : conviction, lihat Ilyas, 1962:565), atau penerimaan, atau kepuasan.
Pada dasarnya, mafahim, maqayis, dan qanaat adalah pemikiran-pemikiran (al-afkar). Namun ketiganya bukanlah pemikiran mendasar, yaitu aqidah, melainkan pemikiran-pemikiran cabang yang dibangun dari suatu aqidah. Dalam kitab At-Tafkir (1973:122-123), Taqiyuddin An-Nabhani menyatakan bahwa aqidah adalah mafhum asasi (konsep/persepsi dasar) yang akan mendasari semua mafhum (mafahim), miqyas asasi (standar/kriteria dasar) yang akan mendasari semua miqyas (maqayis), dan qanaat asasi (keyakinan/penerimaan dasar) yang akan mendasari semua qanaat. Dalam kitab tersebut, beliau berbicara dalam konteks perubahan individu, keadaan, atau masyarakat, yang dapat terjadi dengan mengubah aqidah masyarakat terlebih dulu, kemudian mengubah segala mafahim, maqayis, dan qanaat yang lahir dari aqidah tersebut.
Meskipun semuanya adalah pemikiran, akan tetapi masing-masingnya memiliki pengertian khusus. Mafahim, adalah pemikiran yang telah dipahami maknanya dan dibenarkan oleh seseorang (Shalih, 1988:24-26; Al-Qashash, 1995:141; Athiyat, 1996:49). Jadi, sebuah pemikiran akan berubah menjadi mafahim bagi seseorang jika memenuhi dua syarat, yaitu : Pertama, orang tersebut telah memahami makna pemikiran (idrak madlul al-fikrah) dengan tepat. Kedua, orang tersebut telah membenarkan pemikiran itu (at-tashdiq bi al-fikrah) (Muqaddimah Ad-Dustur, 1963:5-6). Jika suatu pemikiran hanya dipahami maknanya, tetapi tidak dibenarkan, maka pemikiran itu tidak menjadi mafahim bagi seseorang, melainkan hanya sekedar informasi (al-ma’lumat). Demikian juga jika suatu pemikiran telah dibenarkan, tetapi tidak dipahami maksudnya, pemikiran itu juga belum menjadi mafahim. Misalnya, ada pemikiran bahwa mendirikan Khilafah adalah suatu kewajiban syar’i. Jika seseorang telah memahami apa yang dimaksud dengan Khilafah, telah memahami dalil-dalil yang mewajibkan keberadaannya, lalu dia membenarkannya, berarti pemikiran itu telah menjadi mafahim baginya. Jika seseorang telah paham apa itu Khilafah, tetapi tidak membenarkannya, atau malah menentangnya, maka pemikiran itu hanya menjadi pengetahuan saja baginya, bukan menjadi mafahim. Posisi seperti ini misalnya ada di kalangan para orientalis non-muslim dalam menyikapi pemikiran Islam. Lalu, apa urgensinya membedakan pemikiran dengan mafahim, atau apa urgensinya menjelaskan proses perubahan pemikiran menjadi mafahim? Urgensinya, untuk mengubah perilaku (as-suluk) manusia. Sebab, yang mempengaruhi perilaku manusia bukanlah pemikiran semata, melainkan mafahim yang ada pada dirinya. Kepentingan untuk mengubah perilaku inilah yang menjadi fokus atau penekanan dari istilah mafahim.
Adapun maqayis, ia hakikatnya adalah juga pemikiran dan sekaligus juga mafahim. Hanya saja, maqayis memiliki fungsi khusus untuk menjadi standar atau kriteria, sebab maqayis adalah pemikiran yang digunakan sebagai kriteria/standar untuk menilai berbagai pemikiran dan realitas. Jika kita bicara mafahim, maka penekanannya adalah pada aspek pengaruh pemikiran terhadap perilaku. Sedang jika kita bicara maqayis, penekanannya adalah pada fungsinya sebagai standar atau kriteria untuk menilai, bukan pada fungsinya sebagai suatu faktor yang mempengaruhi perilaku. Misalkan, sudah diketahui, bahwa syara’ mengharamkan penguasa untuk memberikan jalan bagi orang kafir untuk mendominasi umat Islam (lihat QS An-Nisaa` : 141). Maka dengan kriteria ini seorang muslim akan bisa menilai, apakah penguasanya telah menyimpang dari Islam atau tidak. Ketika dia melihat penguasanya meminta bantuan kepada IMF, atau memihak kepada Amerika Serikat dalam propagandanya yang keji untuk memerangi terorisme, maka tahulah dia, penguasanya telah menyeleweng jauh dari Islam. Sebab meminta bantuan IMF dan bekerjasama dengan AS dalam perang melawan terorisme, telah menjadi jalan untuk memperkokoh dominasi kaum penjajah yang kafir atas umat Islam.
Mengenai qanaat, maka ia sesungguhnya juga pemikiran dan juga mafahim. Jadi, karakter dasar dari qanaat adalah pemikiran yang telah dipahami dan dibenarkan oleh seseorang. Namun, qanaat lebih menekankan adanya unsur keyakinan atau penerimaan yang bulat terhadap suatu pemikiran. Qanaat adalah pemikiran yang telah diyakini secara mantap oleh seseorang. Jadi, qanaat, walaupun berupa pemikiran, namun mekanisme pembentukannya dari pemikiran, melibatkan pekerjaan hati, yaitu pembenaran (at-tashdiq). Inilah bedanya dengan mafahim dan maqayis seperti telah disinggung di atas. Qanaat lebih menekankan aspek pembenaran hati terhadap suatu pemikiran, atau, lebih melihat bagaimana suatu pemikiran itu diterima secara meyakinkan dan memuaskan bagi seseorang. Bukan melihat dari segi bagaimana pengaruh pemikiran terhadap perilaku (dalam konteks mafahim), juga bukan melihat fungsi pemikiran sebagai tolok ukur untuk menilai (dalam konteks maqayis).
Selanjutnya, pembenaran terhadap suatu pemikiran, pada dasarnya terwujud karena adanya argumen (dalil). Tidak mungkin ada pembenaran terhadap suatu pemikiran, kecuali didasarkan pada argumen, baik argumen yang berupa fakta (dalil aqli), maupun argumen yang berupa teks (dalil naqli) (Hasan, 2000:2-8). Jika keberadaan suatu argumen (dari suatu pemikiran) telah dipahami dan juga telah dibenarkan oleh seseorang, maka akan terwujudlah penerimaan dan kepuasan yang mantap pada dirinya. Inilah cara pembentukan qanaat. Maka dari itu, kita akan dapat memahami apa yang dimaksudkan Taqiyuddin An-Nabhani ketika beliau menerangkan bagaimana qanaat itu dapat terwujud pada masyarakat (Terjun ke Masyarakat, hal.28-29). Yaitu, bisa karena adanya gambaran yang jelas akan suatu pemikiran, atau karena pemikiran itu mempunyai realitas yang dapat diindera dan dirasakan, atau karena adanya kesesuaian yang sering terjadi antara pemikiran dengan realitasnya, atau karena seringnya terjadi pengulangan (katsrah at-takrar), sehingga akhirnya terwujud pembenaran yang meyakinkan akan suatu pemikiran. Semua ini sebenarnya berfokus pada suatu hal, yaitu adanya argumen/bukti (dalil), untuk melahirkan qanaat.
Contohnya dalam fakta praktis, misalkan si Ahmad sudah dikenal sebagai pedagang yang jujur. Jika seseorang sudah sering kali bermuamalah dengan Ahmad, bukan hanya sekali, lalu ia dapat merasakan dan membuktikan kejujurannya, maka akan terbitlah qanaat padanya, bahwa si Ahmad memang pedagang yang jujur. Contoh lain dalam politik, katakan ada pemikiran bahwa Amerika adalah negara penjajah yang memusuhi Islam dan umat Islam, bukan negara sahabat. Mungkin seseorang pada awalnya apatis atau tidak begitu yakin dengan hal itu. Tapi katakan dia lalu mempelajari sejarah hitam politik AS terhadap Dunia Islam. Dia lalu mengetahui betapa keji perilaku politik AS pada Perang Teluk (1991) yang merekayasa pasukan multinasional untuk mengeroyok bangsa Irak yang muslim. Dia juga mengkaji perilaku politik AS yang mentolerir pembantaian umat Islam di Bosnia dan Chechnya, atau serangan AS yang buas di Afghanistan dan Irak dengan alasan palsu, atau pembelaan AS yang memuakkan kepada Israel yang telah banyak membunuh orang Islam tak berdosa di Palestina, atau politik terorisme AS yang licik untuk menyerang Islam dan kelompok-kelompok Islam, dan sebagainya. Berulang-ulangnya bukti ini akhirnya akan memunculkan suatu qanaat dalam dirinya, bahwa AS memang musuh Islam dan umat Islam. Demikian seterusnya. Dan qanaat tentu juga ada pada pemikiran-pemikiran yang menyangkut nilai (pandangan hidup), yaitu hukum syara’, bukan hanya pemikiran yang menyangkut fakta seperti yang baru saja diuraikan. Misalkan, pemikiran bahwa jihad adalah wajib, dan merupakan metode baku untuk membangun politik luar negeri dari negara Islam (khilafah). Pemikiran ini akan menjadi qanaat pada diri seseorang, setelah dia puas mengkaji dalil-dalil yang mendasari wajibnya jihad, dari Al-Qur`an, Al-Hadits, dan Ijma’ Shahabat. Atau setelah mendapat penjelasan yang gamblang mengenai konsep jihad secara menyeluruh sebagai metode untuk menyebarkan Islam ke luar negeri, termasuk bagaimana prakteknya pada masa Rasulullah, shahabat, tabiin, dan tabi’it tabiiin.
Implikasi
Apa implikasi penting dari pemahaman kita terhadap tiga terminologi di atas, yakni mafahim, maqayis, dan qanaat? Dalam kitab-kitabnya, Taqiyuddin An-Nabhani menyebut tiga istilah tersebut dalam konteks perubahan masyarakat menuju terbentuknya negara Khilafah. Maka, nilai strategis pemahaman tiga konsep tersebut adalah untuk memberikan kesadaran yang lebih mendalam bagi pengemban dakwah mengenai proses-proses yang harus dilakukannya dalam perubahan masyarakat, khususnya yang menyangkut pemikiran.
Dalam kitab Dukhul Al-Mujtama’ diuraikan bahwa tugas partai politik adalah mengemban pemikiran-pemikiran tertentu tentang kehidupan –terrepresentasikan dalam sekumpulan mafahim, maqayis, dan qanaat– untuk disampaikan kepada masyarakat (An-Nabhani, 2000:28). Jadi, semula pemikiran itu ada dalam internal partai, kemudian partai mengintrodusir dan menanamkankannya secara eksternal kepada masyarakat luas. Jika pemikiran ini lalu diterima oleh satu kelompok yang kuat dalam masyarakat, atau kelompok masyarakat yang kuat itu rela dan mendiamkannya, maka secara alami dan pasti akan terwujud sebuah negara baru (An-Nabhani, 2000:29). Itulah secara ringkas gambaran terbentuknya sebuah negara baru, yang akan mengatur berbagai kepentingan (maslahat, interest) berdasarkan pemikiran baru itu. Jadi, negara baru akan muncul dengan adanya seperangkat pemikiran baru tentang kehidupan yang termanifestaikan dalam sekumpulan mafahim, maqayis, dan qanaat (Muqaddimah Ad-Dustur, hal. 5).
Di sinilah bisa dipahami peran strategis peran partai yang hendak mengubah masyarakat, yaitu menyampaikan pemikiran-pemikiran baru kepada masyarakat, lalu memproses pemikiran itu agar menjadi mafahim, maqayis, dan qanaat. Sejumlah proses harus dilakukan, agar pemikiran yang disampaikan tidak mandeg hanya menjadi informasi atau pengetahuan. Pemikiran itu haruslah diproses agar berubah menjadi mafahim, yang pada gilirannya akan mengubah perilaku masyarakat. Caranya, dengan memahamkan maknanya dan menjelaskan argumen-argumennya sehingga terwujud pembenaran (at-tashdiq). Pemikiran itu juga harus diproses agar menjadi maqayis, dengan cara mengajak masyarakat menjadikan pemikiran tersebut sebagai standar untuk menilai segala sesuatu. Dan pemikiran itu juga harus diproses agar menjadi qanaat, dengan cara menunjukkan dan membuktikan argumen-argumennya secara berulang-ulang dan terus-menerus kepada masyarakat, sehingga akhirnya masyarakat dapat menerimanya secara mantap dan yakin. Jika semua proses ini berjalan dengan baik, dan sebuah kelompok kuat dalam masyarakat menerima sekumpulan mafahim, maqayis, dan qanaat yang ditawarkan, maka lahirnya sebuah negara baru hanya tinggal masalah waktu. Atau dengan kata lain, hancurnya negara yang lama juga tinggal masalah waktu. [ ]
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qashash, Ahmad. 1995. Usus An-Nahdhah Ar-Rasyidah. Cetakan I. (Beirut : Darul
Ummah)
An-Nabhani, Taqiyuddin. 1963. Muqaddimah Ad-Dustur. (t.tp : t.p)
———-. 1973. At-Tafkir. (t.tp : t.p)
———-. 2001. Terjun ke Masyarakat (Dukhul Al-Mujtama’). Alih bahasa Maghfur Wahid. (Jakarta : Pustaka Thariqul Izzah).
Athiyat, Ahmad. 1996. Ath-Thariq : Dirasah Fikriyah fi Kayfiyah Al-‘Amal li Taghyir
Waqi’ Al-Ummah wa Inhadhiha. Cetakan II. (Beirut : Darul Bayariq-Darun Nahdhah al-Islamiyah).
Hasan, Mahmud Abdul Karim. 2000. Metode Perubahan Sosial Politik (At-Taghyir
Hatmiyah Ad-Daulah Al-Islamiyah). Alih bahasa Yahya Abdurrahman. (Jakarta : PSKII Press)
Ilyas, Ilyas Anton. 1962. Al-Qamush Al-‘Ashri. Cetakan IX. (Kairo : Elias’ Modern Press)
Zallum, Abdul Qadim. 1989. Mitsaqul Ummah. (t.tp : t.p)
Jumat, 01 November 2019
Kematian Mustafa Kemal Attatürk Yang Jasadnya Tak Diterima Bumi
Selasa, 22 Oktober 2019
SYI'AH DAN KOMUNIS SAUDARA KANDUNG DARI IBU YANG BERNAMA YAHUDI
eberapa waktu terakhir topik kebangkitan PKI (Partai Komunis Indonesia) telah berhasil menyita perhatian publik tanah air. Tak tanggung-tanggung, topik ini seakan berhasil menyatukan seluruh elemen umat Islam. Berbagai ormas Islam dan tokoh Islam bersatu dan bereaksi keras mewanti-wanti bahaya kebangkitan PKI. Seluruh ulama menyatakan sikap dengan lantang bahwa ideologi komunis sesat dan menyesatkan.
Seandainya saja euforia yang sama juga berlaku dalam upaya menghadapi bahaya kebangkitan Syi’ah yang semakin merajalela di tanah air. Seandainya saja seluruh elemen umat Islam menyadari bahwa ancaman yang dibawa oleh Syi’ah tidak kalah berbahaya dari ancaman kebangkitan PKI. Karena sesungguhnya Syi’ah dan Komunis adalah dua saudara yang lahir dari satu induk semang yang sama bernama Yahudi.
Sebagai dua saudara kandung, keduanya memiliki banyak sekali kesamaan sifat genetik. Disini, penulis berusaha mengurai beberapa kesamaan antara Syi’ah dan Komunis berdasarkan catatan sejarah kedua gerakan ini, diantaranya:
1. Lahir Dari Rahim Yahudi
Syi’ah adalah sekte sesat dan menyimpang yang dicetuskan oleh seorang Yahudi bernama Abdullah bin Saba’ yang menyusup dalam tubuh kaum muslimin setelah Nabi Muhammad SAW wafat. Abdullah bin Saba’ berhasil menciptakan sebuah gerakan paling berbahaya dan paling merusak sepanjang sejarah umat Islam sampai hari ini.
Sedangkan Komunis dikonsep oleh seorang filsuf Yahudi bernama Karl Marx. Perkembangan gerakan ini juga dipenuhi dengan catatan yang kelam bagi sejarah umat manusia. Seluruh negara yang dikuasai oleh rezim Komunis pasti telah atau sedang mengalami tragedi pembantaian, pelanggaran HAM berat dan berbagai kejahatan kemanusian lainnya.
2. Dibangun diatas dendam dan ketidakpuasaan terhadap keadaan
Prinsip dasar Syi’ah dibangun diatas klaim pembelaaan terhadap Ahlu Bait yang mereka anggap telah dikhianati dan didhalimi oleh sebagian besar Sahabat Nabi radhiyallahu anhum. Syi’ah menolak kekhalifahan kaum muslimin pada umumnya dan mengklaim bahwa hanya para Imam dari kalangan Ahlu Bait yang paling berhak menjadi Khalifah.
Adapun Komunis merupakan gerakan yang dibangun untuk melawan ketidakadilan dan keserakahan sistem Kapitalis yang mencekik kaum buruh dan petani. Ide-ide komunisme dianggap sebagai respon terhadap kegagalan sistem Kapitalis yang telah gagal menyeratakan kemakmuran dan kesejahteraan bagi masyarakat.
3. Revolusi dan kudeta
Syi’ah terkenal lihai dalam menjalankan operasi senyap dan gerakan underground. Mereka memiliki kemampuan kaderisasi yang militan dan misterius. Syi’ah akan terus bergerak halus dalam senyap dan nyaris tidak tercium publik. Hingga suatu saat mereka telah kuat dan besar, maka mereka akan melakukan pemberontakan dan revolusi untuk dapat menguasai suatu negeri.
Komunis juga memiliki pola yang serupa, membangun kekuatan dengan strategi yang halus. Pergerakan mereka kerap kali menggunakan kedok komunitas pembela hak-hak buruh atau petani, dan juga berupa perhimpunan mahasiswa ataupun aktivis-aktivis sosial. Dan suatu saat ketika jumlah mereka telah banyak dan telah memiliki kekuatan, maka mereka akan mengkudeta pemerintahan suatu negeri untuk memaksakan penerapan sistem komunis.
Contoh terdekat untuk pembahasan dalam poin ini adalah peristiwa pemberontakan Syi’ah Houthi di Yaman dan pengkhianatan G30S/PKI di Indonesia.
4. Haus Darah Kaum Muslimin
Syi’ah:
Pada tahun 100 H Syi’ah Rafidah membunuh 500.000 kaum muslimin di Khorasan. Pada tahun 280 H Syi’ah Zaidiah membunuh 50.000 kaum muslimin di Yaman. Pada tahun 317 H Syi’ah Qurmutiah menyerang Masjidil Haram Mekah, mencuri dan merusak Hajarul Aswad dengan 8 cukilan serta membunuh 400.000 jamaah haji.
Pada tahun 483 H Syi’ah Hashasheen (Assasens) membunuh Imadud Dien Zinki dan 200.000 kaum muslimin di Mesir. Pada tahun 656 H Syi’ah Alawiah bersama Hulagu menyerag Baghdad membunuh lebih 800.000 orang di Iraq dan lebih 2 juta orang di Suriah, Lebanon, Jordan dan Palestina.
Pada tahun 907 H Syi’ah Safawiah membunuh 1 juta Sunni di Iran. Pada tahun 1407 H Syi’ah Iraq membunuh 402 warga Saudi selama haji, 85 di antaranya adalah polisi. Pada tahun 1982 M Syi’ah Alawiah membunuh 40.000 kaum muslimin di Homs Suriah. Pada tahun 2011 M hingga detik ini Syiah ‘Alawiah Nushairiyah telah membunuh lebih dari 450,000 kaum muslimin di Suriah. Dan belasan ribu lainnya yang sedang dibantai oleh Syi’ah di Iraq dan Yaman hari ini.
Komunis:
Jutaan jiwa kaum muslimin telah menjadi korban pembantaian sepanjang masa penjajahan Uni Soviet atas wilayah Chechnya, Dagestan, Uzbekistan, Turkmenistan, Azerbaijan, Kazakhtan dan lain-lain. Penderitaan terberat dirasakan oleh kaum muslimin di wilayah Kaukasia. Dan jutaan lainnya juga telah menjadi korban akibat invasi militer Uni Soviet di Afghanistan dalam rentang 1979 hingga 1989.
Ratusan ribu kaum muslimin Uighur dibantai oleh rezim Komunis China hingga hari ini. Mereka dilarang menjalankan ibadah dan bahkan dilarang berpenampilan muslim. Belasan ribu lainnya terpaksa mengungsi melarikan diri ke negara-negara yang mau menampung mereka.
Ribuan kaum Muslimin Kamboja telah syahid dibantai oleh rezim Komunis Khmer Merah. Para muslimat diperkosa dan diperlakukan layaknya hewan. Berbagai penderitaan dan tekanan masih menghantui hidup kaum muslimin disana hingga hari ini.
Kaum muslimin Indonesia juga tidak asing dengan kebiadaban dan kekejaman Komunis. Partai Komunis Indonsia (PKI) telah membantai ribuan kaum muslimin sepanjang sejarah ia berdiri hingga akhirnya dibubarkan. Peritiwa Madiun 1948 adalah salah satu contoh kejahatan PKI yang tidak akan terlupakan.
Penutup
Hendaknya umat Islam Indonesia bisa belajar dari sejarah untuk bangkit menolak Syi’ah sebagaimana hari ini mereka bersatu menolak Komunis. Karena sesungguhnya Komunis dan Syi’ah adalah dua kakak beradik yang sama-sama telah menorehkan tinta kelam dalam sejarah kaum muslimin. Kejahatan dua bersaudara ini di masa lalu hendaknya menjadi pelajaran bagi generasi hari ini. Jika mereka diberi peluang dan dibiarkan dengan dalih toleransi dan kebhinekaan, maka bukan tidak mungkin suatu hari nanti kita atau anak cucu kita akan mengalami nasib yang sama sebagaimana para pendahulu kita dahulu tidak sempat mengantisipasi kebangkitan dua bersaudara ini.
Wallahu a’lam...
Jumat, 18 Oktober 2019
MENGINGAT KEMBALI PERJALANAN SEJARAH
Minggu, 13 Oktober 2019
Zionis menggunakan jurus 5F dan 4S untuk menghancurkan ummat Islam. Permainannya sangat halus...
Makar Zionis dan sekutunya sejak dahulu kala tak habis-habis. Mereka tak lelah mendangkalkan aqidah dan keimanan seseorang dengan beberapa hal berikut ini. Kami mengutipnya dari sebuah sumber yang kami lupa penulis awalnya
Memasuki era global dan zaman modern seperti saat ini, Umat Islam banyak dihadapkan dengan bermacam tantangan, perlawanan dan berbagai bentuk pengaruh yang di lakukan baik secara terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi oleh para musuh-musuh Islam. Juga berbagai macam penindasan yang di lakukan oleh orang-orang kafir secara biadab khususnya di daerah-daerah muslim yang minoritas. Namun ironisnya berbagai macam tantangan dan ancaman tersebut belum sepenuhnya mampu menyadarkan umat Islam untuk bangkit dari sebuah kepedulian, bahkan banyak di antara umat Islam melihat sebuah kedzoliman dan penindasan yang di lakukan oleh orang-orang kafir dengan perasaan dingin dan cenderung cuek.
Benarkah nurani umat islam sudah banyak yang mati karena banyaknya pengaruh budaya yang di obral oleh orang-orang kafir?
Wahai saudara-saudaraku bangunlah dari keterpurukanmu karena di depan kalian musuh-musuh kita tak pernah patah semangat untuk menyesatkan kita, Ingatlah akan Firman Allah SWT bahwasanya :
“Orang-orang Yahudi dan Nashrani tidak akan rela kepadamu sehingga kamu mengikuti agama mereka”
Musuh-musuh Islam sangat jeli melihat kelemahan sendi-sendi umat Islam, yang mana apabila umat Islam sudah meninggalkan sendi-sendi Islam maka Islam hanya akan tinggal nama saja.
Diantara sendi-sendi Islam yang dijadikan target utama mereka untuk dijauhkan dari umat Islam adalah Sabda Nabi SAW:
“Aku tinggalkan dua perkara yang mana apabila kalian berpegang teguh pada keduanya, niscaya kalian tidak akan tersesat selama-lamanya setelah aku wafat; Kitabullah (Al-Qur’an) dan Sunnah Rasul-Nya (Hadits) “.
Dalam rangka merealisasikan misinya para musuh-musuh Islam telah melancarkan strategi jitu dengan sasaran “4S” (Sing, Sex, Sport, Smoke) juga dengan sasaran “4F” (Fun, Fashion, Food, Faith)
Ternyata sasaran tersebut dianggap paling efektif oleh musuh-musuh Islam, Karena itu tidak heran jika umat Islam dewasa ini banyak yang tidak mempelajari Islam secara benar bahkan dengan jujur kita akui banyak di temui budaya-budaya yang sudah tidak Islami yang terkait dengan “4S” dan “4F”
SING : Musik-musik yang mempertunjukkan budaya dan lirik orang kafir dengan berbagai instrumennya.
SEX : Banyaknya media yang menyajikan gamba dan tayangan yang mengandung unsur pornografi dan porno aksi.
SPORT : Berbagai macam event olahraga yang tidak mencerminkan kultur Islam (membuka aurat) serta digelar tanpa memperhatikan waktu shalat.
SMOKE : Rokok yang sudah umum dikalangan tua maupun muda,awam maupun intelektual bahkan kebanyakan kaum muslimin adalah pecandu rokok yang hukumnya menurut jumhurul’ulama adalah makruh,artinya sesuatu yang dibenci oleh Allah SWT dan Rasul-Nya. Bahkan menurut sebagian ulama adalah haram.
FUN : Lawakan, tontonan -tontonan yang lucu yang sering kita jumpai dalam tayangan televisi yang hal tersebut sangat di benci Rasulullah.
FASHION : Busana, terutama dikalangan generasi muda yang kebanyakan sudah berkiblat pada trend-trend orang kafir yang selalu mengumbar aurat dan menimbulkan syahwat.
FOOD : Makanan, berbagai makanan jadi dan cepat saji yang diproduksi oleh pabrik yang belum jelas kesucian dan kehalalannya.
FAITH : Kepercayaan, yang dimaksud adalah faham-faham yang dikembangkan oleh orang-orang kafir seperti Liberalisme, Komunisme, Orientalisme, Zionisme, Kapitalisme dan lain sebagainya.
Adapun target-target yang di inginkan dari sasaran “4S” dan “4F” tersebut adalah :
1. Memurtadkan orang Islam secara massal.
2. Menjadikan umat Islam tidak faham ajarannya secara benar dan mendalam.
3. Menciptakan tokoh-tokoh muslim untuk dijadikan agen-agen dan antek-antek kafir dengan alasan kerjasama atau demokrasi.
4. Merintangi gerak dakwah islam serta aktifitasnya.
5. Menjauhkan semangat umat islam dari semangat jihad dan amar ma’ruf nahi munkar.
6. Menciptakan perpecahan dan permusuhan di kalangan umat islam.
7. Menjadikan umat islam jauh dari beribadah kepada Allah SWT.
8. Menciptakan opini publik berupa pemikiran yang sesat dan menyesatkan.
TANTANGAN ISLAM DALAM MENGHADAPI MODERNISASI ZAMAN.
Karena perkembangan kami menyempurnakannya sebagai berikut
Food : Makanan, berbagai makanan jadi dan cepat saji yang diproduksi oleh pabrik yang belum jelas kesucian dan kehalalannya. Media juga membantu menyebarkan dan mempromosikan kelezatan makanan yang terkadang kita tergoda untuk mecicipi tanpa melihat kadar kehalalan bahan makan yang terkandung didalamnya, cara memotongnya dan mengandung syubhat lainnya.
Film : Para produsen film Hollywood yang mayoritas yahudi terus menerus mempropagandakan liberalisasi, umbar aurat wanita dan sex bebas sampai maksiat, tatto dan body piercing, rokok dan minuman keras, syirik maupun paham-paham yang menyerang islam. Dan logika ini dipakai orientalis, liberalis lokal dengan memasarkan film sejenis dengan menggunakan talent artis muslim dan non-muslim dalam kondisi yang semakin mendangkalkan iman dan moral bangsa.
Fashion : Busana, terutama dikalangan generasi muda yang kebanyakan sudah berkiblat pada trend-trend orang kafir yang selalu mengumbar aurat dan menimbulkan syahwat. Misalnya Para perancang busana mempromosikan pakaian yang indah namun mengumbar lekuk tubuh pria dan wanita, memamerkan potongan pakaian yang menampakkan pakaian dalam pria dan wanita hingga promosi gaya hidup lesbian, homoseksual yang sekuler, mereka mninggalkan pakain ketqwaan ala islam dan para Nabi yang santun dibalut pakaian suci dan menutup aurat baik jilbab maupun gamis dan koko yang bersih. Yakinlah, kehidupan sekuler semakin dikejar sejatinya semakin tak mampu mengisi relung hati manusia dengan materi semata. Karena itulah tipu daya syaithan
Faith : Para pakar seakan-akan berlomba-lomba memadamkan cahaya Allah dengan kepercayaan dedemit ala bikinan manusia agar manusia menjauhi fitrahnya yang membutuhkan kehadiran ‘Sang Pencipta yang Otentik seperti yang dijelaskan dengan kehadiran para Nabi dan Rasulullah. Paham buatan ini mulai zionis, komunis, liberalis dan neo liberal, kapitalis, nasrani yang dibentuk yahudi, majusi, paganis, ahmadiyah, syi'ah, dah banyak lainnya termasuk gaya hidup Punk, artis dan Rockstar yang telah menjadi agama baru mendampingi demokrasi.
Freedom & Fun : Lawakan, tontonan -tontonan yang lucu yang sering kita jumpai dalam tayangan televisi yang hal tersebut sangat di benci Rasulullah. Dan kini hampir semua acara tv dan film dibubuhi pesan lawak dan kebebasan ala liberalis.
Tak sampai disitu Ternyata sasaran tersebut dianggap paling efektif oleh musuh-musuh Islam, Karena itu tidak heran jika umat Islam dewasa ini banyak yang tidak mempelajari Islam secara benar bahkan dengan jujur kita akui banyak di temui budaya-budaya yang sudah tidak Islami yang terkait dengan “4S” dan “4F”
SING : Musik-musik yang mempertunjukkan budaya dan lirik orang kafir dengan berbagai instrumennya.
SEX : Banyaknya media yang menyajikan gamba dan tayangan yang mengandung unsur pornografi dan porno aksi.
SPORT : Berbagai macam event olahraga yang tidak mencerminkan kultur Islam (membuka aurat) serta digelar tanpa memperhatikan waktu shalat.
SMOKE : Rokok yang sudah umum dikalangan tua maupun muda, awam maupun intelektual bahkan kebanyakan kaum muslimin adalah pecandu rokok yang hukumnya menurut jumhurul’ulama adalah makruh,artinya sesuatu yang dibenci oleh Allah SWT dan Rasul-Nya. Bahkan menurut sebagian ulama adalah haram.
kawan-Kawan, jaga dirimu dan keluargamu dari Api Neraka, seperti firman Allah berikut ini :
ا أَيهَا الذِينَ آمَنُوا قُوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا الناسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لا يَعْصُونَ اللهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ ﴿التحريم : ٦
At Tahriim : 6
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamudari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.
Sabtu, 28 September 2019
Allah Memberikan Kita Akal
1. Manusia diberikan potensi oleh Allah berupa akal. Akal dapat digunakan manusia untuk berpikir mana jalan yang benar dan mana jalan yang salah. Silahkan terserah gmn manusia itu gunakan akalnya, apakah akan berpikir untuk memilih jalan yang benar yaitu Islam, atau jalan yang salah, yaitu selain Islam.
Allah telah memberikan kebebasan kpd manusia untuk berpikir memilih jalan baik atau buruk :
وَهَدَيْنَاهُ النَّجْدَيْنِ
_“Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan”_ [QS. Al-Balad: 10]
2. Allah telah menyatakan bahwa Islam adalah agama yg diturunkan dan berlaku untuk seluruh manusia, bukan seluruh umat Islam saja atau seluruh bangsa Arab saja.
_"Dan Kami tidak mengutusmu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya, sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada menge-tahui."_ [QS. Saba’: 28]
3. Tetapi memang betul tidak ada paksaan kepada yang lain untuk masuk Islam, tetapi bukan berarti malah tidak boleh berdakwah. Justru berdakwah tetaplah hukumnya wajib terus menyampaikan kebenaran sampai hari kiamat agar Al-Haq dapat selalu tegak terlaksana secara sempurna (kaffah). Baik itu berdakwah kepada sesama muslim maupun kafir.
Dari Anas bin Malik –radhiyallahu ‘anhu-, ia berkata, _“Dulu pernah ada seorang anak kecil Yahudi yang mengabdi pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu suatu saat ia sakit. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas menjenguknya. Beliau duduk di dekat kepalanya, lalu beliau mengatakan, “Masuklah Islam.” Kemudian anak kecil itu melihat ayahnya yang berada di sisinya. Lalu ayahnya mengatakan, “Taatilah Abal Qosim (yaitu Rasulullah) –shallallahu ‘alaihi wa sallam-”. Akhirnya anak Yahudi tersebut masuk Islam. Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar dari rumahnya dan berkata, “Segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkan anak tersebut dari siksa neraka.”_ [HR. Bukhari no. 1356]
لا إِكْرَاهَ فِي الدِّينِ قَدْ تَبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ الْغَيِّ
_“Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat.”_ [QS. Al-Baqarah: 256]
4. Pertanyaannya, jika begitu, ini agak sulit membingungkan, di sisi lain Islam berlaku bagi seluruh manusia, tetapi di sisi lain tidak ada paksaan kepada kafir masuk Islam. Bagaimana mendudukkannya?
Islam itu adalah agama (Din) sekaligus ideologi (Mabda) yang memiliki seperangkat aturan hidup yang gak cuma sekedar bahas sholat, zakat, puasa, tajwid, bahasa arab, fiqih wanita, dan hal-hal yang bersangkutan dengan ibadah ritual semata yang disebut sebagai Aqidah Ruhiyyah, tetapi Islam pun adalah agama yang memiliki Aqidah Siyasiyyah yang tidak dimiliki oleh agama manapun.
Apa itu? Islam adalah agama politik yang pelaksanannya agar kaffah, justru haruslah dengan kekuasaan, maka Islam pun memiliki konsep sistem pemerintahan Islam, sistem ekonomi Islam, peradilan Islam, konsep masyarakat Islam, dsbnya.
Lantas di bagian mananya Islam tidak memaksa kafir diatur Islam?
Di bagian ranah Aqidah Ruhiyyah, krn itu menyangkut ibadah yg berhubungan antara manusia dgn "tuhannya" agama masing2 seperti kebaktian gereja, natalan, nyepi, imlek, dan ibadah2 ritual agama lain.
Islam hanya akan mengatur kafir untuk tunduk terhadap aturan Islam pada ranah Aqidah Siyasiyyah seperti tunduk dlm sistem pemerintahan Islam, sistem ekonomi Islam, sistem peradilan Islam, sistem interaksi, dsbnya.
Karena itu pun yg telah terjadi di masa Rasulullah saat menjadi kepala negara Islam Madinah yg membawahi penduduk Muslim, Yahudi, Nasrani dan Majusi, pun di masa Khulafaur Rasyidin dan Khilafah selanjutnya hingga 1924.
Selasa, 17 September 2019
Gua Uhud
Merupakan gua tempat Nabi Muhammad saw dirawat usai perang Uhud. Gua tersebut terletak di ketinggian sekitar 30 meter dari dasar Jabal Uhud. Dari lokasi perang Uhud jaraknya tak sampai 500 meter.
Gua tersebut sangat harum. Konon bau wangi goa tersebut adalah dari darah Nabi yang bercucuran usai terluka saat perang Uhud (wallahu'alam). Di Gua inilah Nabi Muhammad saw dirawat oleh para sahabat Nabi.
Dalam sejarah Islam, Nabi Muhammad saw terluka parah ketika terjadinya Perang Uhud, dalam kondisi yang sangat kritis itu, 'Utbah bin Abi Waqqash melempar Nabi Muhammad saw dengan batu sehingga ia terjatuh, mengakibatkan gigi seri bawah kanan terkena dan juga melukai bibir bawahnya.
Kemudian Abdullah bin Syihab Al Zuhry tiba-tiba mendekati Nabi Muhammad saw dan memukul hingga keningnya terluka, tidak hanya itu saja datang pula Abdullah bin Qami'ah seorang penunggang kuda mengayunkan pedang ke bahu Nabi saw dengan pukulan yang keras, pukulan pedang itu tidak sampai menembus dan merusak baju besi yang ia kenakan.
Lalu kembali Abdullah bin Syihab Al Zuhry memukul di bagian tulang pipi Nabi saw hingga ada dua keping lingkaran rantai topi besi yang terlepas menembus pipi Nabi Muhammad dan akibat pukulan pedang itu ia mengalami kesakitan selama sebulan.
Peristiwa lain yang dialami oleh Nabi Muhammad saw, bahwa beliau-pun mengalami sakit demam, bahkan menurut hadits dikisahkan demamnya lebih parah, melebihi demam yang dialami dua orang dewasa. Sebagaimana yang pernah diriwayatkan oleh Abdullah bin Mas'ud.
Sumber: Id.wikipedia.org
Kenapa ibu kota negara berdekatan dengan kilang minyak????
Abah saya Mayor inf (purn) H.Bakran Ayub, berusia hampir 90 tahun. Beliau seorang pejuang angkatan 45 sekaligus sebagai anggota veteran RI. Beliau pernah merasakan penjajahan Jepang di Balikpapan.. walaupun usia beliau sudah sepuh tapi daya ingat beliau masih kuat. Karena beliau punya catatan2/diary yg selalu ditulis hingga sekarang terhadap hal2 yg penting.
Beliau bertanya : "kenapa ibu kota negara di pindah dekat dengan kilang minyak pertamina / gas di Balikpapan??, itu berbahaya kata beliau, pengalaman beliau saat sekutu masuk ke Balikpapan tahun 1943 pernah menjatuhkan bom tepat di kilang minyak milik pertamina Balikpapan dg tujuan untuk melumpuhkan Jepang saat itu, kondisi Balikpapan hancur dan rata dg tanah, hanya satu bangunan yg berdiri kokoh dan bertahan saat itu yaitu Mesjid Kampung Baru Tengah Balikpapan... satu minggu terjadi hujan abu...dan banyak orang mengungsi ke hutan Limbo (masuk daerah kabupaten Pasir sekarang).."
Beliau aneh jika ibu kota negara berdekatan dengan kilang2 minyak dan gas seperti Samboja, Balikpapan, Muara Badak, Bontang, dll...itu adalah sasaran empuk untuk melumpuhkan ibu kota jika ada serangan dari luar...
Beliau purnawirawan TNI AD berpangkat Mayor, pernah menjadi anggota DPRD Kab Berau Fraksi ABRI thn 1970an, kepala kantor Sosial Politik di kabupaten Kutai th 1976 s/d 1986, kemudian menjabat sebagai anggota DPRD Kutai 1987 s/d 1992 , menjadi ketua veteran Kab. Kutai sejak tahun 1985 s/d 1995, ketua angkatan 45 Kab Kutai ditahun 1985 s/d 1990. Menjadi wakil ketua veteran provinsi Kaltim thn 1997s/d 1998.
Hingga sekarang beliau masih suka bercerita saat perjuangan beliau bertugas di Balikpapan, Berau, Jawa Barat (Indramayu dan Cirebon), Kalimantan Barat (Kapuas, Sambas), dll..
"Semoga apa yg menjadi keputusan pemerintah sudah difikirkan matang2 utk kebaikan ibu kota negara itu sendiri" ucap beliau.
Copas
Senin, 16 September 2019
Sarapan Pagi Anak Rantau
Astaghfirullah, sadarkah mereka jika mereka sudah menantang Allah??
Anda yang memegang kuasa bidang agama, dan juga beragama Islam, tak sadarkah bahwa tindakan anda benar benar sudah diluar batas diri sebagai makhluk yang diciptakan Allah??
Segera sadar taubatlah pak..
Baca kembali Alqur'an anda pak, jika Alqur'an anda sama seperti Alqur'an kami, coba anda buka :
1. Surah An Nahl ayat 125
ادْعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ ۖ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ ۚ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيلِهِ ۖ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk
2. Surah Fushshilat ayat 33
وَمَنْ أَحْسَنُ قَوْلًا مِمَّنْ دَعَا إِلَى اللَّهِ وَعَمِلَ صَالِحًا وَقَالَ إِنَّنِي مِنَ الْمُسْلِمِينَ
Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: "Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah diri?"
3. Surah At Taubah ayat 71
وَالْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ ۚ يَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَيُطِيعُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ ۚ أُولَٰئِكَ سَيَرْحَمُهُمُ اللَّهُ ۗ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana
Tolong bapak perhatikan dengan seksama dan fahami...
Bapak bapak yang terhormat
Dakwah khilafah kalian tentang, perintah jihad juga kalian tentang...
Tidakkah anda sekalian mampu berfikir, darimana kemerdekaan yang kita raih? Apakah hanya dengan diam?
Mainlah ke Taman Makam Pahlawan... Yang terbaring dibawah gundukan tanah yang kini rata itu, mereka meninggal karena jihad melawan penjajah, bukan meninggal karena tidur nyenyak di kasur empuk dan dalam kamar yang ber AC, bukan juga karena duduk manis sambil ngeteh sembari menikmati beberapa potong pisang goreng.
Mereka meninggal dipucuk senjata para penjajah....
Bapak bapak yang terhormat....
Bolehkah saya bertanya?
Apakah bapak bapak akan diam dan tersenyum manis jika anda digigit nyamuk atau serangga lainnya? Apakah anda akan diam saja jika melihat ular masuk ke dalam rumah anda?
Apakah anda akan diam jika anak gadis anda diganggu oleh pemuda di jalan?
Apakah anda akan diam saja dengan semua itu? Akan tersenyum manis melebihi manisnya madu???
Bapak bapak yang terhormat....
Sadarlah.... Kita hanya makhluk yang lemah. Kenapa dengan gampangnya menentang Allah yang telah menciptakan kita???
Sadarlah bapak bapak...
Adzab Allah itu pedih.... Lebih pedih dari asap kebakaran yang menimpa saudara saudara di Riau dan Kalimantan...
Alangkah bergunanya jika pemikiran bapak itu dialihkan dengan memikirkan bagaimana cara memadamkan api yang berkobar itu, mengurangi dampak asap yang membuat mereka menderita.
Cukup sudah pak....
Coretan pagi anak rantau
Shaheeda Al Fatih
15 September 2019
Selasa, 10 September 2019
Menganalisa Sebuah Fakta dengan Data
Tidak sedikit yang enggan berfikir kritis terkait dengan kejadian demi kejadian yang terjadi di negeri ini, kecuali orang orang yang sangatlah besar keperduliannya terhadap nasib dan masa depan bangsa.
Sedang viral masalah keputusan memindahkan ibu kota dan kasus kerusuhan di beberapa titik wilayah papua, apakah kemudian ini bisa ditarik benang Merah nya?, ataukah hanya sekedar efek spontanitas dari sikap terhadap kejadian sebelumnya?. Marilah Kita melihat kejadian kejadian sebelumnya. Tentu ini semua adalah analisis yang kemudian bisa di jadikan bahan pertimbangan bersama demi masa depan bangsa ini.
Dikutip dari tribun news. com. Ada beberapa Alasan untuk memindahkan ibu kota. Yakni minimnya resiko bencana, tempat yang strategis berada di tengah indonesia, dekat dengan daerah berkembangnya, infrastruktur yang lengkap serta tersedianya lahan yang cukup. Sementara itu banyak kalangan yang menilai juga bahwa Alasan Presiden memindahkan ibu kota sama dengan telah mengkonfirmasi kegagalan kinerja Presiden selama menjabat sebagai kepala negara, pasalnya dalam kampanye nya justru menawarkan program penguraian kemacetan dan banjir pada saat sebelum menjabat sebagai Presiden. Sherly Annavita telah berkata dalam acara di tv one bahwa atas perpindahan ibu kota justru menjadi konfirmasi atas kegagalan janji kampanyenya.
Di sisi lain, dalam kebijakan kebijakan rezim saat ini tidak bisa di pungkiri menunjukkan bentuk kerja sama nya lebih condong kepada cina, dan Kita semua tau bahwa cina merupakan salah satu negara yang menganut idiologi sosialis Komunis. Dan lebih menukil kedalam lagi Kita akan jumpai Kalimantan memiliki kawasan pecinaan yang cukup besar, tepatnya di daerah Singkawang. Daerah yang terletak di Kalimantan Barat ini dihuni oleh mayoritas etnis Tionghoa. Tak heran jika kota ini disebut sebagai kota seribu kelenteng. Perayaan Imlek dan Cap Go Meh diadakan meriah di kota ini.selain itu, kalimantan adalah sebuah daerah yang strategis dalam rute jalur sutera cina untuk memuluskan agenda penguasaan Proyek OBOR cina sebagai bentuk perang dagang di asia pasific.
Dari fakta fakta di atas, maka wajar saja jika ada analisis yang kemudian muncul bahwa perpindahan ibu kota dalam rangka memuluskan proyek bisnis rezim kepada negara cina minimal ada beberapa Alasan yakni.
1.sejak terpilih menjadi Presiden tahun 2014, Jokowi telah jor joran mengundang investor asing khusus nya cina, dengan Alasan bahwa pasca krisis di tahun 98 maka mustahil akan bangkit tanpa memperbaiki infrastruktur. Bahkan Jokowi langsung menaikkan porsi anggaran infrastruktur menjadi 14,64 persen dari APBN. Dalam periode sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hanya mengalokasikan 9,48 persen. Sesuai data Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA), pada 2018 porsi itu dinaikkan lagi menjadi 18,46 persen.dengan Alasan memperbaiki infrastruktur akan memperbaiki perekonomian.padahal hasilnya justru sangat berbalik Arah, hutang indonesia semakin jauh lebih banyak dan menumpuk pasca di pegang Jokowi saat ini alih alih menyelesaikan hutang indonesia, justru dengan infrastruktur yang menjadikan Alasan agar memperbaiki ekonomi malah menambahi beban negara menanggung hutang. Selama empat tahun terakhir, angka PMA di Indonesia dari Cina memang mengalir deras. Pada 2017, angka realisasinya menjadi 1.977 proyek senilai 3.361,70 juta dolar AS, dan bahkan sudah mencapai angka 1.202 proyek selama Januari-Juni 2018.
Mei tahun lalu, Jokowi bahkan tak sungkan-sungkan menembak langsung Presiden Cina Xi Jinping untuk menawarkan investasi ketika bertemu di Beijing.
“Saya ingin mengundang secara khusus pemerintah Presiden Xi untuk bekerja sama dengan pemerintah Indonesia di tiga mega proyek,” kata Jokowi di pertemuan itu sebagaimana dilansir Antara.
Mega proyek pertama yang ditawarkan oleh Jokowi ialah proyek koridor ekonomi terintegrasi, konektivitas, industri, dan pariwisata di Sumatera Utara. Proyek ini mencakup pembangunan fasilitas Pelabuhan Kuala Tanjung dan akses jalan dari Kota Medan hingga Sibolga.
Mega proyek kedua adalah investasi di Sulawesi Utara untuk meningkatkan kualitas infrastruktur di Bitung-Manado-Gorontalo dengan pembangunan akses jalan, jalur kereta api, dan pelabuhan serta bandara.
Dan mega proyek ketiga ialah peluang kerja sama investasi proyek infrastruktur energi dan pengembangan pembangkit listrik di Provinsi Kalimantan Utara.
2.Utang pemerintah Indonesia dari Cina pada 2016 diketahui mencapai 1,035 miliar dolar AS. Sementara, ada sekitar 13,815 miliar dolar AS utang swasta Indonesia yang dialirkan dari Cina. Jika melihat data dari 2010, nilai utang pemerintah dari Cina memang menunjukkan peningkatan setiap tahun.
Pada 2014, utang swasta Indonesia dari Tiongkok mencapai 6,883 miliar dolar AS. Pada tahun lalu utang swasta Indonesia dari Tiongkok telah mencapai 13,816 miliar dolar AS atau meningkat hampir dua kali lipat selama dua tahun terakhir.
Artinya adalah sebuah rencana yang akan menyelesaikan hutang indonesia dengan infrastruktur, justru malah membengkak hutang nya. Bukankah ini adalah sebuah keganjilan? Lantas apakah ada benang Merah nya terkait perpindahan ibu kota ke kaltim?
3.Dilihat dari jalur sutera yang kemudian operasi proyek OBOR (one road one belt) cina, maka bisa di analisis bahwa pulau kalimantan adalah sebuah pulau yang strategis untuk kemudian dijadikan jalur transmisi perdagangan cina dengan proyek OBOR nya menguasai wilayah asia pasific. Bahkan diperkuat analisis ini dengan jumlah warga cina di Kalimantan sungguh sangat banyak. Apalagi di tambah dengan kebijakan rezim untuk membuka kran secara Bebas dalam membangun infrastruktur pemindahan ibu kota di kaltim dari Cina. Ini menunjukkan bahwa saat ini indonesia telah menjadi sasaran empuk bagi negara cina untuk menancapkan hegemoni ekonomi nya di negeri indonesia yang Kita cintai ini. Artinya adalah proyek tersebut tentu akan mulus dengan kebijakan kebijakan para politikus untuk memberikan lampu hijau para investor asing dan aseng.
Sementara itu di sisi lain Kita ketahui bersama bahwa idiologi yang ada di dunia ini hanyalah 3 secara garis besar, yakni IDEOLOGI ISLAM, idiologi kapitalisme, dan idiologi sosialis Komunis. IDIOLOGI ISLAM pasca Runtuhnya Daulah KHILAFAH turki utsmani hingga detik ini tidak ada yang menjaga nya atau tidak terwakilkan Oleh negara manapun. Sementara idiologi sosialis Komunis di wakili Oleh Rusia, cina, korea utara. Dan idiologi kapitalisme di wakili Oleh amerika Serikat sekutunya israel.
Nah marilah Kita coba analisis temukan benang Merah nya. Pertama tama coba Kita lihat terkait sumber daya alam yang ada di papua. Ada freeport yang luar biasa besar nya. Perusahaan penambang emas dan tembaga terbesar di dunia, PT Freeport Mcmoran sebagian besar sahamnya ternyata milik investor tersohor, Carl Icahn. Icahn dilaporkan memiliki 88 juta saham dari perusahaan penambang ini.
Situs berita CNBC, pada Agustus lalu melaporkan, dengan kepemilikan saham tersebut, Icahn menjadi pemegang saham terbesar perusahaan tersebut.
Boleh jadi namanya kurang begitu terkenal jika dibandingkan Bill Gates, Warren Buffet atau miliarder lain di dunia. Yang pasti dia adalah salah satu orang terkaya di dunia.
Dari data yang dirilis Forbes, Icahn adalah orang terkaya dunia nomor 31, dan di Amerika, pria berumur 79 ini adalah yang terkaya ke-20.
Ada juga sumber lain menyatakan pemegang saham mayoritas PT. Freeport saat ini adalah Carl Icahn. Dan entah kenapa dengan masuknya Carl Icahn ini, PT. Freeport Indonesia yang tadinya mau diakuisisi oleh pemerintah Indonesia tiba-tiba tidak jadi. Jokowi bisa berkoar-koar kalau dirinya adalah Soekarno kecil, namun itu semua hanya isapan jempol jika dia tidak melakukan suatu kebijakan tegas terhadap kepentingan antek-antek Zionis Internasional ini.
Soekarno tergelincir disebabkan oleh kebijakan dirinya yang mencoba memutus campur tangan CIA (yang disponsori yahudi Amerika) di Indonesia. Papua Barat dianeksasi oleh Soekarno bukan lantaran Soekarno peduli dengan rakyat Papua, akan tetapi Soekarno tahu kalau Papua Barat yang semula dikuasai oleh Belanda (sebagai negara industrialis yang tentu punya kapasitas dalam mengeksplorasi hasil tambang) harus kemudian dibagi-bagi dengan Amerika. Soekarno ingin lepas dari jeratan ini, sebelum akhirnya Amerika (melalui CIA) mengendus arah kebijakan tersebut. Soekarno seperti keluar dari mulut harimau dan masuk ke mulut buaya.
Papua yang tadinya dijajah secara kasar (hard imperialisme) kemudian beralih menjadi dijajah secara halus (soft-imperialisme). Memang di permukaan rakyat Indonesia seperti diuntungkan, PT. Freeport membayar sejumlah pajak ke pemerintah Indonesia, namun ini sama sekali tidak seberapa jika dibandingkan margin keuntungan yang didapatkan oleh PT. Freeport. Di akhir cerita Soekarno digulingkan dan Indonesia dililit utang IMF sekian triliun. Pertanyaan selanjutnya adalah bisakah Jokowi melakukan hal yang serupa dengan Soekarno, yakni melepaskan jeratan dari kebijakan Zionis ini, atau malah jadi tumbal jilid dua?
Referensi:
http://jewishbusinessnews.com/2015/08/28/icahn-becomes-top-freeport-mcmoran-shareholder/
Dari dua sumber di atas, maka bisa dianalisis bahwa di papua khusus nya masalah penguasaan tambang emas freeport bisa di pastikan saham nya adalah amerika atau yahudi, artinya adalah dua pioner negara ini menganut idiologi kapitalisme dan Aqidah sekulerisme. Jika Kita konfrontasikan dengan rencana pemindahan ibu kota yang bentuk tawaran serta jalur sutera cina sebagai pelicin proyek OBOR cina maka Sejatinya indonesia dibawah cengkraman dua idiologi raksasa yakni kapitalis dan sosialis Komunis. Lantas kenapa yabg di sudutkan justru kelompok islam yang ingin benar benar bersyariat secara kaffah?
Ternyata Benar adanya sebuah pertarungan besar idiologi didunia ini memang telah berlangsung, yakni idiologi ISLAM VS Idiologi kapitalisme maupun sosialis Komunis.
Maka dari itu hendaklah Kita menyeru kepada penguasa agar tidak memindahkan ibu kota, karena dapat berakibat lebih dalam nya cengkraman hegemoni ekonomi cina terhadap indonesia. Juga menyeru kepada penguasa agar papua tidak lepas serta melakukan dialog atau diplomsi terbuka sebab dari dorongan warga papua yang inginkan kemerdekaaan. Yang paling penting adalah menyeru kepada penguasa agar menerapkan syariat islam secara kaffah jika kemudian serius inginkan indonesia Bebas dari cengkraman dua idiologi raksasa manusia ini (kapitalisme maupun sosialis Komunis). Demi ALLAH SWT, dua idiologi ini akan senantiasa membuat kerusakan demi rebutan kenikmatan dunia.
Alhasil analisis dari penulis yang memang jauh sebenarnya dari kapasitas penganalisis, namun disini niat dari penulis hanya ingin belajar kritis demi terwujudnya islam Rahmatan Lil Alamin. Jika ada sanggahanya Silahkan patahkan argumentasi dengan argumentasi, analisis dengan analisis juga. Ini hanya sekedar menambahi pengayaan informasi saja.
وَما أَرْسَلْناكَ إِلاَّ رَحْمَةً لِلْعالَمِينَ
“Kami tidak mengutus engkau, Wahai Muhammad, melainkan sebagai rahmat bagi seluruh manusia” (QS. Al Anbiya: 107)
Wallaahu a'lam bishshawab...
By Sumirah
Kemarau Akhir Zaman
Sesungguhnya sebelum keluarnya Dajjal adalah tempo waktu tiga tahun yang sangat sulit, pada waktu itu manusia akan di timpa oleh kelaparan yang sangat.
.
Allah memerintahkan kepada langit pada tahun pertamadarinya untuk menahan 1/3 dari hujannya dan memerintahkan kepada bumi untuk menahan 1/3 dari tanamannya.
.
Kemudian Allah memerintahkan pada langit pada tahun kedua darinya agar menahan 2/3 dari hujannya dan memerintahkan bumi untuk menahan 2/3 dari tanamannya.
.
Kemudian pada tahun ketiga darinya Allah memerintahkan kepada langit untuk menahan semua air hujannya, sehingga ia tidak meneteskan setitik airpun dan memerintahkan bumi agar menahan seluruh tanamannya, maka setelah itu tidak tumbuh satu tanaman hijau pun dan semua binatang berkuku akan mati kecuali yang tidak di kehendaki oleh Allah.
.
Para Sahabat bertanya, “Dengan apa manusia akan hidup pada masa itu?” Beliau menjawab, “Tahlil , Takbir, Tasbih dan Tahmid akan sama artinya bagi mereka dengan makanan.
.
(H.R Ibnu Majah, Al-Hakim dan Adh-Dhiya Al-Maqdisi di shahihkan oleh Al-Albani)
.
.
Semoga Allah ta'ala menjaga dan melindungi kita semua dari berat dan buruknya fitnah tanda besar kiamat yang boleh jadi tak lama lagi waktunya. Wallahualam
Goresan Tinta Pagi
Buat Bapak yang disana, yang tengah duduk manis sambil baca berita di harian pagi.
Khilafah itu milik semua ummat Islam, dan wajib kita tegakkan. Bukan milik suatu golongan seperti apa yang bapak dan teman-teman bapak katakan.
Dan khilafah itu juga bukan suatu hal yang kuno apalagi menakutkan seperti yang tergambar di wajah-wajah para penentangnya saat menyebutkan kata khilafah.
Bapak, kami semua ummat Islam ingin memperjuangkan khilafah kembali hadir dan tegak di muka bumi, semua ini demi kemaslahatan ummat. Bukan hanya bagi yang beragama Islam, tapi juga kafir (mereka menyebutnya non muslim).
Jika seandainya khilafah itu hanya menguntungkn ataupun menjaga maupun menjamin hidup dan kehidupannya ummat Islam, sudah bisa dipastikan mereka yang bukan Islam akan punah dari muka bumi. Namun, apa yang kita saksikan bersama sekarang? Mereka masih ada dan terus berkembang.
Ayolah pak...
Rajinlah membaca sejarah kenabian, khususnya sejarah tentang Nabi kita Muhammad SAW, karena saya tau bapak-bapak ini beragama Islam.
Dan lagi pak. Cukup sudah kalian mencarut marutkan kondisi dengan menutup jalan dakwah mereka yang tergabung dalam Hizbut Tahrir. Mereka tidak punya senjata api pak kecuali korek api untuk bakar sampah, dan mereka juga tidak punya senjta tajam yang aneh selain pisau dan parang yang mereka gunakan sesuai pada tempatnya.
Mereka tidak pernah mengganggu ibadah agama lain. Mereka ramah dengan siapapun. Mereka hanya menyampaikan hal yang seharusnya disampaikan, tidak lebih pak.
Jika mereka berbahaya seperti yang diklaim sepihak selama ini, sudah dipastikan banyak yang tak berdosa dan tak bersalah bergelimpangan nyawa setiap hari.
Apakah itu terjadi pak? Tidak kan??
Bapak, jika bapak tidak ingin mengikuti jejak mereka memperjuangkan khilafah, tidak apa-apa, itu haknya bapak. Bapak duduk manis saja sambil menjalankan bisnis bapak, biarkan saya dan mereka yang bapak anggap radikal yang memperjuangkannya. Biarkan kami saja pak. Bapak cukup duduk manis, dan jangan pernah mengingkari apa yang telah ditetapkan oleh Allah SWT.
Ahh sudah pak, cucian saya menunggu untuk dibilas..
Coretan pagi anak rantau
20 Juli 2019
Shaheeda Alfatih
Rabu, 04 September 2019
Untukmu Adinda
اسلا م عليكم ورحمة الله وبركاته
بسم الله الرحمن الرحيم
"suara hati seorang hamlud dakwah "
Teruntuk adinda Almh Inayah Faizah
Terkadang ada manusia yg perilakunya kepadaku begitu sulit bahkan terasa tidak mungkin untuk kumaafkan. Apakah itu salah?
Jika bagimu Tuhan saja begitu maha pemaaf dan pengampun, bagaimana mungkin kau biarkan dirimu jauh dari sifat-sifat memaafkan?
Jika kau sendiri pun seringkali memohon agar kesalahanmu dimaafkan dan diampuni olehNya, bagaimana bisa kau biarkan dirimu lebih tertutup dibanding Tuhan dalam memberi maaf atas kesalahan orang lain?
Itulah alasan bahwa kau semestinya memiliki sifat-sifat Jiwa yang penuh cinta kasih dan mudah memaafkan orang lain atas kesalahan dan kekhilafan perilaku mereka padamu."
Ia yang mudah memaafkan, harga diri nya tidak akan lebih rendah dari orang yang dimaafkannya. Ia yang mudah meminta maaf, harga dirinya pun tidak lebih rendah dari orang yang memaafkannya. Mudah memberi dan meminta maaf, keduanya adalah cara untuk mengangkat pribadi seseorang menjadi mulia,ikhlaslah dan inshaa Allah, Allah akan berikan ganti yg lbh baik bagi orang orang yg bersabar.
Saat duka dan kesedihan datang dalam kehidupanku, betapa sulit rasanya melepaskan hal itu, apalagi dengan menangis, karena katanya tangis adalah simbol kelemahan Jiwa. Lalu apa yang harus kulakukan?
Tangis adalah ekspresi alami untuk melepas beban batin. Dengan air mata itu, Jiwa sedang mengingatkanmu untuk membersihkan mata hati, agar kau bisa segera memandang kejadian duka itu dengan lebih jernih hingga tampak makna positif di baliknya.
Dan tangis bukanlah simbol kelemahan. Kekuatan hati seseorang bukan ditunjukkan oleh tangis yang disembunyikannya saat duka, melainkan seberapa cepat dia bangkit kembali saat duka itu menghampiri hidupnya.
Selamat jalan saudari ku, kita akan bertemu dalam gerbong finish yang sama insya Allah.kami akan lanjutkan perjuangan ini, spirit mu akan selalu bersamaku.
أَللّٰهُمَّ اغْفِرلَها وَارْحَمْها وَعَافِها وَاعْفُ عَنْهَا وَاجْعَلِ الْجَنَّةَ مَثْوَاهَا
"Ya Allah, ampunilah dia, berilah rahmat, sejahtera dan maafkanlah dia dan jadikanlah surga sebagai tempat ..peristirahatannya."
امين يارب العالمين
Shaheeda Alfatih
#KamuSelaluDiHaTIku
#HTIrekatkanUkhuwahIslamiyah
#RasulullahPemimpinKami
#rinduPemimpinJujurDanAdil
#khilafahProtectMuslim
#rinduPemimpinCintaIslam
#KamiLanjutkanPerjuanganMu
Selasa, 03 September 2019
Riba Mesin Perusak Kebahagiaan Dunia dan Akhirat
Kita saat ini hidup di dalam sistem kapitalis, yang mana salah satu sistem yang menopang perekonomian kapitalis adalah sistem yang berbasis Ribawi. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa jeratan ribawi saat ini sudah mengakar keseluruh lini perekonomian di negeri ini.
Lantas apa sesungguhnya definisi dari riba dan siapa saja yang bisa terjerat riba?
Riba menurut bahasa berarti tambahan. Menurut syara’ riba berarti hutang piutang atau pinjam meminjam barang atau uang dengan syarat ada pungutan bunganya.
Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW menyebutkan siapa saja yang terjerat dosa riba, yang artinya:
Dari Jabir bin Abdillah ra., Rasulullah SAW telah melaknat 4 orang yaitu: "Pemakan riba, peminjamnya, pencatatnya dan dua orang saksi." (HR. Muslim)
Banyak faktor yang menyebabkan orang-orang terjatuh ke dalam jerat riba, antara lain:
1. Lemahnya Keimanan
Jika kita perhatikan, berbagai kemaksiatan tidaklah terjadi selain karena kelemahan atau ketiadaan iman dalam hati pelakunya. Oleh karena itu, Allah SWT di dalam banyak ayat dan RasulNya di dalam hadits-hadits mengaitkan sebuah larangan atau perintah dengan iman. Iman inilah yang mendorong pemiliknya untuk melakukan kebaikan, dengan cara melaksanakan perintah atau meninggalkan laranganNya.
Allah SWT menjelaskan sikap yang mulia bagi para hambaNya karena keimanan mereka terhadap keputusan Allah dan Rasul-Nya, terkhusus hukum riba. Allah SWT berfirman yang artinya:
"Tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan RasulNya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Barang siapa mendurhakai Allah dan RasulNya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata.” (QS. al-Ahzab: 36)
Rasulullah SAW bersabda, yang artinya :
“Barang siapa diantara kalian melihat kemungkaran, ubahlah dengan tangannya. Apabila tidak mampu, ubahlah dengan lisannya. Apabila tidak mampu, dengan hatinya, dan itu adalah selemah-lemah iman." (HR. Muslim)
2. Tidak Takut Kepada Allah
Ibnu Abbas ra, berkata, “Akan dikatakan kepada orang yang memakan hasil riba nanti pada hari kiamat, ‘Ambillah pedangmu untuk bertempur!’ Kemudian beliau membaca,
‘Jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), ketahuilah bahwa Allah dan RasulNya akan memerangimu’.”
Beliau juga mengatakan, “Barang siapa tetap melakukan muamalah riba dan tidak meninggalkannya, wajib bagi imam (pemerintah) kaum muslimin untuk meminta tobatnya. Kalau dia mau meninggalkannya (itulah yang diharapkan), (jika tidak demikian) dia dihukum mati (oleh penguasa).” (Tafsir Ibnu Katsir, 1/296)
Orang yang tidak mepedulikan larangan-larangan Allah SWT dan RasulNya dalam hal bermuamalah riba dengan berbagai sistemnya, berarti tidak ada rasa takut kepada Allah SWT di dalam hatinya.
3. Diperbudak Oleh Dunia
Allah SWT dengan hikmahNya yang sempurna menciptakan manusia dengan salah satu tabiat jeleknya, yaitu rakus (tamak, serakah). Hal itu ujian dan cobaan bagi mereka, sebagaimana sabda Rasulullah SAW, yang artinya :
“Seandainya anak Adam memiliki satu lembah yang berisi emas, sungguh dia akan berambisi memiliki dua lembah (yang berisi emas pula), dan tidak ada yang akan memenuhi mulutnya selain tanah. Akan tetapi, Allah SWT menerima tobat siapa saja dari hamba -Nya.” (Muttafaqun 'alaih dari Ibnu Abbas ra)
Itulah beberapa faktor penyebab terjerumusnya umat dalam lembah riba.
Adapun tentang larangan riba ini sendiri, Allah telah tegaskan dalam surah Ali Imran ayat 130:
“Hai orang-orang yang beriman janganlah kamu memakan riba yang berlipat ganda dan bertaqwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan”
Rasulullah SAW bersabda yang artinya :
“Ada 4 golongan yang menjadi hak Allah untuk tidak memasukkan mereka ke dalam syurga dan tidak merasakan kepada mereka kenikmatan syurga yaitu: peminum khamr, pemakan riba, pemakan harta anak yatim dengan cara tidak sah dan durhaka kepada ibu bapak kecuali mereka yang mau bertaubat” (HR.Bukhari)
Beberapa Peringatan Pelaku Riba:
1. Menantang Allah dan RasulNya untuk berperang. Firman Allah dalam surah Al Baqarah ayat 278-279 yang artinya:
“Wahai orang – orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang yang beriman.Jika kamu tidak melaksanakannya maka umumkanlah perang dari Allah dan RasulNya. Tetapi jika kamu bertaubat,maka kamu berhak atas pokok hartamu. Kamu tidak berbuat zhalim (merugikan) dan tidak dizhalimi (dirugikan)."
2. Mempersilahkan Allah Mengadzab Suatu Kampung:
“Jika zina dan riba sudah menyebar disuatu kampung, maka sesungguhnya mereka telah menghalalkan adzab Allah atas diri mereka sendiri” (HR. Al Hakim, Baihaqi, dan Ath Thabrani)
3. Seperti Menzinai Ibu Kandung Sendiri
Rasulullah SAW bersabda: Dari Abu Huraira Ra., dari Nabi SAW bersabda : “Riba itu ada 70 macam dosa dan riba yang paling ringan dosanya seperti dosanya seseorang yang berzina dengan ibu kandungnya sendiri”. (HR. Ibnu Majah dan Baihaqi)
4. Lebih Berat Dosanya Dibanding 36 Kali Berzina dengan Pelacur
Rasulullah SAW bersabda:
"1 dirham yang dimakan oleh seseorang, sementara ia tahu, lebih berat dosanya daripada berzina dengan 36 pelacur” (HR. Ahmad dan Baihaqi)
5. Dibangkitkan Dalam Keadaan Gila
Firman Allah dalam surah Al Baqarah ayat 275 yang artinya:
“Orang-orang yang memakan riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan karena gila..."
Dan Rasulullah juga bersabda :
“Barangsiapa memakan riba, kelak akan dibangkitkan pada hari kiamat dalam keadaan gila dan terhuyung – huyung” (HR. Thabrani)
6. Perutnya Membesar Sebesar Rumah dan Berisi Ular
Rasulullah SAW bersabda:
“...pada waktu aku di isra’kan, tatkala kami telah sampaikan ke langit ke 7, aku melihat ke arah atasku, ternyata aku menyaksikan kilat, petir dan badai. Lalu aku mendatangi sekelompok orang yang memiliki perut seperti rumah, di dalamnya banyak terdapat ular berbisa yang dapat terlihat dengan jelas dari luar perut mereka. Aku tanyakan, ”hai Jibril, siapa mereka?” Dia menjawab,” Mereka adalah para pemakan riba.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)
7. Menjadi Penghuni Neraka Selamanya
Firman Allah dalam surat Al Baqarah ayat 275 yang artinya:
“Barangsiapa mengulangi (perbuatan riba), maka mereka itu penghuni neraka,mereka kekal di dalamnya”.
Dari sekian nukilan ancaman Allah bagi para pelaku riba, akankah kita akan meneruskan hal tersebut?
Saat ini, banyak Bank yang alih-alih menawarkan pinjaman atau bantuan usaha, dengan akad yang sebenarnya mengarah ke riba. Dengan berbagai macam rayuan dan berbagai dalih mereka lancarkan. Banyak bank konvensional yang membuka cabang bank syari'ah yang sebenarnya sistemnya juga sama. Hanya saja dengan cara yang berbeda. Konvensional yang berbungkus syari'ah.
Beginilah kejamnya sistem sekuler menjerat dan menjerumuskan umat dalam lembah kenistaan bernama riba.
Saudaraku sekalian, tinggalkanlah segala hal yang berbau riba. Jika ingin meminjam uang atau membeli barang, perhatikanlah akadnya, hindarilah bunga dari setiap peminjaman. Jika berhutang dan belum mampu untuk membayar, mintalah keringanan pada pemberi hutangnya untuk ditangguhkan waktu pembayarannya.
Sejatinya riba memang mesin perusak kebahagiaan di dunia dan akhirat. Namun, banyak diantara kita yang tak menyadari akan hal ini. Rumah tangga yang berantakan, penyakit yang datang silih berganti, komunikasi yang serampangan, dan lain sebagainya.
Olehnya itu, perlu kesadaran akan peran negara dalam menghentikan aktivitas riba tersebut. Namun, hal ini hanya bisa dirasakan dalam penerapan sistem pemerintaham Islam. Sebab hanya Islam satu-satunya agama yang mengatur tentang riba pada aspek sistem ekonomi Islam dalam bingkai negara Khilafah. Sebab Khilafah adalah ajaran Islam yang tak bisa ditolak.
Disinilah peran pengemban dakwah untuk melakukan penyadaran kepada umat dan negara....
Vebriyanthie Orcheva
Kami Ada | Kami Nyata | Dan Terus Berlipat Ganda
#RoyatulIslamHidupSelamanya