Kamis, 29 Oktober 2020

Kerinduan Pada Rasulullah

Muhammad yaa Habibii...
Engkau sebagai penerang dunia
Kala gulita menjelma membumi.....

Engkau datang sebagai Rahmah
Disaat Jahiliyah di tengah ummat
Yang semakin mencuat dan kian merambah....

Muhammad yaa Rasulullah....
Hadirmu bagaikan lilin
Yang menerangi ruang ruang gelap nan kelam
Hingga terangpun datang menggantikan

Yaa Rasulullah...
Engkau hadir sebagai penutup dari segala Nabi
Yang mengajarkan kami akan ajaran suci
Melalui Kalam Ilaahi.....

Allahumma Shalli 'Alaa Muhammad
Shalawat terus bergema
Di tengah hingar bingar dunia yang kian semrawut
Berabad abad telah terlewati kini....
Ratusan bahkan milyaran ummat yang hilir mudik
Telah memenuhi ruang dunia fana ini....
Namun, nama agungmu yaa Rasulullah....
Tak akan tergantikan......

Muhammad yaa Habibii.....
Tak pernah kami lihat parasmu
Tak pernah kami dengar dakwahmu secara langsung
Pun tak pernah kami memeluk tubuhmu.......
Namun hadirmu telah menembus ruang dan waktu

#CintaNabiCintaSyariat
#CintaNabiTegakkanKeadilan
#CintaNabiLenyapkanKezhaliman

Bumi Etam
13 Rabiul Awwal 1442 H
( 30 Oktober 2020 )
"Shaheeda Al Fatih"

Senin, 12 Oktober 2020

BOBROKNYA DEMOKRASI

Dalam sistem demokrasi.. kedaulatan itu ditangan para kapitalis/pemilik modal...
Yang telah memilih dia duduk di kursi itu selalu ditinggalkan.. Dan sejak dulu selalu begitu...

Tidakkah terfikirkan oleh kita semua bahwa kita dapat merubah kondisi itu?
Ya, kita dapat merubahnya.
Namun, tidak dengan mengganti orang-orang yang terpilih itu... Akan tetapi mengganti akar masalahnya, yaitu dengan mengganti sistemnya..

Sejak zaman Nabi SAW dan para shahabat hingga seterusnya.. Ada satu sistem pemerintahan yang kedaulatannya berdasarkan hukum syari'at Islam yang bersumber dari Al-Qur'an dan Hadits
Dan sistem ini berjaya selama 13 abad lebih hingga runtuhnya ditahun 1924 M... Dan sejak saat itu sistem demokrasi yang ditolak ketika baru lahirnya, digunakan lagi, dan lihatlah apa yang terjadi?

Belum genap 1 abad berkuasa sistem demokrasi sudah sangat gagal dalam berbagai aspek.. Lihatlah kekacauan di seluruh dunia yang diakibatkan oleh diterapkannya sistem demokrasi ini ke ummat manusia..

Sekarang, kita memikirkan apa solusi yang tepat untuk bisa keluar dari semua kekacauan ini.

Jawaban saya adalah, seperti yang telah saya kemukakan tadi bahwa ada satu sistem yang pernah berjaya selama lebih 13 abad..
Itulah sistem pemerintahan Khilafah.. Sumber hukum sistem itu adalah Al-Qur'an dan Hadits. Jadi kedaulatan sistem khilafah adalah milik ALLAH SWT.

Dan Khalifah adalah penguasa yang diberi kekuasaan untuk melaksanakan hukum Allah tersebut..

Jadi, mari kita keluar dari segala kekacauan ini dengan meninggalkan dan membuang sistem demokrasi dan kita kembali  kepada sistem Khilafah yang dulu pernah diterapkan oleh para Shahabat RA..

Bumi Etam, 12 Oktober 2020

#TinggalkanDemokrasi
#TegakkanKhilafah
#KhilafahAjaranIslam

Selasa, 06 Oktober 2020

Coretan Pagi

Sepertinya mereka lupa, tanpa rakyat yang telah memilih mereka. Mereka tak akan mungkin duduk di kursi empuk, ruang kerja yg lux, mobil dan rumah mewah..

Begitu juga dengan para pengysaha...
Sepertinya mereka juga lupa. Jika para buruhlah yang telah mengumpulkan pundi pundi rupiah maupun dollar ke tangan mereka.

Sekarang, ketika semua keinginan mereka sudah terwujud, mereka mulai membuat peraturan semaunya mereka.
Tanpa memikirkan hak azasi ataupun rasa kemanusiaan.
Mereka mungkin lupa untuk berfikir panjang, bahwa apa yang telah mereka buat ini, akan berdampak pada mereka juga.

Begitulah sejatinya kehidupan di tengah era kapitalis sekuler ini..
Harta dan jabatan yang dikejar.

Padahal Islam telah mengajarkan bagaimana kita bersikap pada tenaga kerja yang kita pekerjakan. Ada aqad yang jelas antara keduanya..

Marilah kita rubah semuanya, kita buka cakrawala untuk mengenal dan mendalami bagaimana Islam mengatur kehidupan bermasyarakat, sehingga para pekerja tidak ada yg terzhalimi. Dan pengusaha juga tidak merasa dirugikan.

Dan ketika antara pengusaha dan pekerja telah faham akan syari'at, tidak akan ada lagi yang menindas dan tertindas.
Hanya dengan Islam semua akan tertata dengan baik, hubungan antara pengusaha dan pekerjapun akan terjalin harmonis.

#IslamRahmatanLilalamin
#khilafahpelindungummat
#tolakOmnibusLaw

Bumi Etam, 7 Oktober 2020
Shaheeda  Al Fatih

Sabtu, 03 Oktober 2020

TA'RIF NAFSIYYAH

Menjadi yang terbaik haruslah memenuhi beberapa kriteria, diantaranya adalah dengan mengenal dan sadar siapa serta apa sih atas dirinya itu. Sebab mustahil seseorang akan menjadi terbaik ketika tidak memahami apa dan siapa dirinya tersebut.

Contoh ringannya,
1. Seorang pembalap yang kualitasnya masih di bawah standar. Namun karena tidak faham bahwa dirinya masih amatir dan seketika menantang pembalap profesional, maka pasti dirinya akan kalah dan dipermalukan oleh pembalap seniornya. Itu semua terjadi karena kurang memahami siapa dan apa dirinya sendiri, sehingga timbul congkak dan bangga serta merasa dirinya sudah mumpuni untuk menyaingi pembalap profesional.

2. Pemain sepak bola.
Dengan skill kelas kampung namun merasa jumawa dan menantang team sekelas liga profesional maka yang terjadi bisa-bisa terkapar di lapangan.

Itulah sekelumit contoh kenapa wajib bagi manusia memahami siapa dan apa sesungguhnya dirinya itu. Sehingga mampu mendudukkan segala sesuatu dengan proporsional.

Artinya adalah jika kita semua menginginkan menjadi manusia yang bermutu terbaik maka wajib memahami akan ta'rif pada diri kita.

Nah sekarang mari kita coba uraikan siapa manusia? Apa saja komposisi yang melekat pada manusia? Serta bagaimana konsekuensinya jika kita telah faham siapa dan apa manusia itu? Tentu tahap ini membutuhkan fakta-fakta yang jujur. Artinya adalah itu semua akan terjawab tatkala kita jujur dengan menganalisis fakta-fakta yang terjadi dalam kehidupan.

1. Manusia dibekali oleh akal.
Akal merupakan salah satu alat bagi manusia yang berfungsi sebagai penimbang akan  sikap. Kerja akal dipengaruhi oleh informasi sebelumnya (maklumat sabiqah). Salah satu bukti bahwa akal melekat erat pada manusia adalah, bagaimana  bayi yang baru lahir pun telah menggunakan akalnya untuk memberikan signal kepada ibunya bahwa dirinya haus butuh asi dengan cara menangis. Inilah peran akal dalam memenuhi kebutuhan manusia.

2. Kebutuhan Jasmani
Manusia juga mempunyai kebutuhan fisik (hajatul udhwiyah) seperti makan, minum, istirahat dll. Tanpa terkecuali, seluruh manusia memiliki kebutuhan tersebut, artinya selain akal manusia juga memiliki kebutuhan hidup yang melekat pada diri manusia.

3. Naluri(insting).

a. Naluri Menuhankan sesuatu (gharizah tadayyun)
Setiap manusia pasti memiliki naluri (insting) menuhankan sesuatu, baik materi, benda ataupun yang lainnya. Sebagaimana contoh,
* Ada orang yang merasa tenang ketika dirinya membawa jimat, ini menunjukkan bahwa manusia tersebut telah menuhankan atau mensakralkan atau menganggap lebih akan kekuatan jimat tersebut.
* Atau contoh lainnya, ada yang menuhankan materi, yakni hatinya akan merasa tenang ketika dirinya memiliki uang yang banyak, sehingga pola hidupnya hanya mengumpulkan materi semata.

Ini semua menunjukkan bahwa manusia seluruhnya memiliki gharizah tadayyun (insting melebihkan sesuatu).

b. Naluri mempertahankan diri (gharizah baqa')

Selain naluri menuhankan sesuatu, manusia juga include dengan naluri baqa'(mempertahankan diri)
Contohnya, ketika manusia siapapun yang kemudian memiliki masalah maka cenderung akan membela diri nya,
Atau contoh lain jika kita melihat foto kita bersama teman-teman kita dulu, maka otomatis mata kita akan melihat atau mencari wajah kita terlebih dahulu. Ini semua menunjukkan bahwa setiap individu memiliki naluri baqa'.

c. Naluri ketertarikan terhadap lawan jenis (gharizah nau')

Selain dari gharizah tadayyun dan baqa'. Manusia juga memiliki naluri ketertarikan terhadap lawan jenis (gharizah nau'). Bukti nyata adalah siapapun manusia baik laki-laki maupun perempuan, jika melihat lawan jenisnya yang dianggap istimewa, maka pastilah muncul perasaan suka. Dan inilah alamiahnya manusia. Artinya adalah seluruh manusia tanpa terkecuali baik muslim maupun kafir, baik laki-laki maupun perempuan, maka pastilah memiliki Akal, hajatul udhwiyah (kebutuhan hidup) serta gharaiz (naluri/  gharizah tadayyun, baqa', dan Nau').

Nah, Inilah pentingnya memahami potensi dasar manusia dalam rangka menjadi manusia terbaik. Hingga kemudian mampu memenuhi dan melangsungkan naluri-naluri tersebut.
Setelah memahami fakta yang ada pada diri manusia, maka sekarang kita masuk pada pembahasan bagaimana cara pemenuhan nya. Bagaimana cara menyalurkannya.. Dan ini perlu sebuah aturan untuk memainkannya.. 

Bumi Etam, 4  Oktober 2020

Vebriyanthie  Orcheva