Jumat, 06 November 2020

CITRA, CADAR DAN SEKOLAHNYA

Citra Cadar dan Sekolahnya

Bismillah....

Hari ini saya berkunjung ke sebuah sekolah menengah pertama di sebuah kota kecil di Aceh. Kedatangan saya ke sekolah ini untuk mendapatkan kebenaran info bahwa ada seorang siswi di di sekolah ini yang mengenakan cadar.
Dan Alhamdulillah, pihak sekolah menyambut hangat kedatangan saya. Setelah mengutarakan tujuan saya, dan para dewan guru membenarkan bahwa ada seorang siswi yang bercadar. Seorang guru memanggil siswa yang bercadar tersebut.

Citra Ananda (15thn), merupakan siswi kelas IX. Citra mulai mengenakan cadarnya 4 bulan yang lalu. Apa yang memotivasi seorang Citra untuk bercadar??
Perubahan Menuju ke yang lebih baik. Itu menurutnya. Dengan cadar, Citra lebih mudah untuk mengontrol diri. Meninggalkan pentas - pentas seni yang sering Citra ikuti, kebiasaan - kebiasaan buruk yang dulu Citra anggap biasa.

Diawal bercadar, Alhamdulillah tidak ada pertentangan yang sulit untuk Citra lalui. Begitu juga dengan para teman - teman di sekolah dan dewan guru. Mereka hanya bertanya dan memastikan tentang komitmen Citra untuk bercadar. Jangan sampai cadar dijadikan trend atau hanya untuk menutupi jerawat. Cadar adalah pakaian mulia, jangan sampai Citra hinakan dengan memakainya sembarangan, dalam artian sebagai trend.

Di saat sekolah - sekolah lain siswi dilarang menggunakan cadar, Alhamdulillah Citra mendapat dukungan dan motivasi dari para dewan guru di tempatnya menuntut ilmu.

Selama ini cadar selalu diidentikkan dengan tema TERORIS. Ulah oknum yang ingin mengotori Islam. Yang ingin mendiskreditkan Islam, yang ingin menjauhkan ummat dari agamanya, hanya demi kepentingan suatu golongan.

Saya sempat menanyakan pada seorang guru yang tidak ingin menyebutkan namanya, " Apa pendapat para guru ketika melihat salah seorang anak didiknya bercadar?"
" Alhamdulillah Allah memberikan hidayah dan rahmatNya pada Citra. Mungkin dari Citra ini kami para guru semakin termotivasi untuk hijrah. Dan kami sama sekali tidak melarang, dan tidak membedakan Citra dengan murid - murid yang lain, semua kami perlakukan sama, sama seperti ketika Citra belum bercadar. Dan Citra juga jika dia terkadang agak sedikit hura - hura dengan teman - temannya, maka kami yang melihatnya, langsung menasehati Citra. Jangan sampai tingkah dia "mengotori" cadarnya.

Yah, di saat sekolah - sekolah lain melarang cadar, justru sekolah yang dikelilingi oleh bukit barisan ini, justru mendukung siswinya untuk bercadar. Tidak ada larangan ataupun intimidasi. Tidak melebelinya dengan kata TERORIS seperti orang - orang pada umumnya.

Tanggapan mereka tentang sekolah yang melarang muridnya bercadar.
Jangan memandang cadar dari sisi yang buruk. Karena sebenarnya cadar tidak memiliki sisi buruk. Janganlah termakan issue provokasi yang murahan untuk mengkriminalisasi cadar.
Tidak ada sisi buruk dari syari'at."

Kita dapat melihat dalam hadits Nabi SAW tentang wanita yang akan berihram. Rasulullah SAW  bersabda pada para wanita,

لاَ تَنْتَقِبُ الْمَرْأَةُ الْمُحْرِمَةُ وَلاَ تَلْبَسِ الْقَفَّازَيْنِ

“Wanita yang berihram itu tidak boleh mengenakan niqab maupun kaos tangan.”

Sebagai bukti lainnya, dalam beberapa riwayat disebutkan bahwa istri-istri Nabi SAW biasa menutup wajah-wajah mereka. Di antara riwayat tersebut adalah:

🌷Dari Asma’ binti Abu Bakr, dia berkata,

كنا نغطي وجوهنا من الرجال وكنا نمتشط قبل ذلك في الإحرام

“Kami biasa menutupi wajah kami dari pandangan laki-laki pada saat berihram dan sebelum menutupi wajah, kami menyisir rambut.”

🌷Dari Shafiyah binti Syaibah, dia berkata,

رَأَيْتُ عَائِشَةَ طَافَتْ بِالْبَيْتِ وَهِيَ مُنْتَقَبَةٌ

“Saya pernah melihat Aisyah melakukan thawaf mengelilingi ka’bah dengan memakai cadar.”

🌷Dari Abdullah bin ‘Umar, beliau berkata,

لما اجتلى النبي صلى الله عليه وسلم صفية رأى عائشة منتقبة وسط الناس فعرفها

“Tatkala Nabi SAW memperihatkan Shafiyah kepada para shahabiyah, Beliau  melihat Aisyah mengenakan cadar di kerumunan para wanita. Dan Beliau mengetahui kalau itu adalah Aisyah dari cadarnya.”

Lalu apakah  hukum mengenakan cadar itu? Apakah wajib atau sunnah?

Allah SWT berfirman,

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُل لِّأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِن جَلَابِيبِهِنَّ ۚ ذَٰلِكَ أَدْنَىٰ أَن يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ ۗ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَّحِيمًا

“Hai Nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu, dan isteri-isteri orang-orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilababnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak digangggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi maha Penyayang.” (QS. Al Ahzab : 59).

Jadi, Jilbab bukanlah penutup wajah, namun jilbab adalah kain yang dipakai wanita setelah memakai khimar, dalam artian jilbab adalah yang biasa kita sebut dengan gamis. Sedangkan khimar adalah penutup kepala atau kerudung, atau biasa kita sebut dengan jilbab...

Dalam surah yang lain, Allah SWT juga berfirman,

وَقُل لِّلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا

“Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) Nampak dari padanya.” (QS. An Nuur 24: 31).

Berdasarkan tafsiran Ibnu ‘Abbas bahwa yang boleh ditampakkan adalah wajah dan kedua telapak tangan.

Dari tafsiran yang shahih di atas dapat disimpulkan bahwa wajah bukanlah aurat. Jadi, hukum menutup wajah adalah sunnah (dianjurkan).

Setelah kita ketahui bahwa hukum menutup wajah adalah sunnah, walau demikian tetap seorang muslim tidak boleh mencela orang yang bercadar. Karena sudah terbukti bahwa menutup wajah bagi muslimah termasuk ajaran Islam sehingga tidak boleh dicemooh apalagi dilarang.
Wallaahu'alam Bishshsawab 😊

Banda Aceh.., 2018

Dalam buku, 

(Lupa judul bukunya)

Selasa, 03 November 2020

Rangkuman Thariqul Iman ( Jalan Menuju Iman )

Pengaruh Pemikiran Terhadap Kebangkitan

Bangkitnya manusia tergantung pemikiranya tentang manusia (al insan), kehidupan (al hayah) dan alam semesta (al kaun), serta hubungan ketiganya dengan apa apa yang ada sebelum kehidupan di dunia ini dan apa apa yang ada sesudah kehidupan dunia. Oleh karena itu harus ada perubahan yang mendasar dan menyeluruh terhadap pemikiran manusia dewasa ini, untuk kemudian diganti dengan pemikiran lain agar ia mampu bangkit, sebab pemikiranlah yang membentuk pemahaman terhadap segala sesuatu serta yang memperkuatnya. sedangkan manusia selalu bertingkah laku sesuai dengan pemahamannya tentang kehidupan.

Sebagai contoh pemahaman seseorang terhadap orang yang dicintainya akan membentuk perilaku terhadap orang tersebut yang tentu berlawan dengan perilaku terhadap orang lain yang dibencinya, dimana ia memiliki pemahaman kebencian terhadapnya. Berbeda lagi sikap perilakunya terhadap orang yang sama sekali belum dikenalnya, dimana ia sendiri belum memiliki pemahaman apapun terhadap orang tersebut. Demikianlah perilaku manusia selalu berkaitan erat dengan pemahamannya. Oleh karena itu, apabila kita hendak mengubah tingkah laku manusia yang rendah menjadi luhur (sebagai hasil kebangkitan), maka tidak ada jalan lain kecuali harus mengubah pemahamannya terlebih dahulu. Dalam hal ini Allah SWT berfirman dalam surat Ar Ra’d ayat 11 yang artinya:
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, sebelum kaum itu sendiri merubah apa yang ada pada diri mereka”

Fikrah Kulliyah sebagai Aqidah Dan Pemecah Uqdatul Qubra

Satu satunya jalan untuk merubah pemahaman seseorang adalah dengan mewujudkan suatu pemikiran tentang kehidupan dunia sehingga dapat terwujud pemahaman yang benar akan kehidupan tersebut pada dirinya. Namun, pemikiran yang demikian tidak akan mengkristal secara produktif, kecuali apabila terbentuk dalam dirinya pemikiran tentang alam semesta, manusia dan kehidupannya; tentang apa saja yang ada sebelum kehidupan di dunia dan apa saja yang ada sesudahnya; serta hubungan ketiga unsur dunia itu dengan hakikat dari apa apa yang ada sebelum dan sesudah kehidupan di dunia. Semua itu dapat dicapai dengan dengan memberikan kepada manusia pemikiran yang menyeluruh (fikrah kulliyah) tentang apa yang berdiri dibalik alam semesta, kehidupan dan manusia. sebab pemikiran menyeluruh ini yang akan menjadi landasan berfikir (qa’idah fikriyah) yang dapat melahirkan seluruh cabang tentang kehidupan dunia. Memberikan pemikiran yang menyeluruh mengenai tiga unsur tadi merupakan pemecahan “uqdatul qubra” pada diri manusia. Apabila uqdatul qubra ini teruraikan, maka terurailah berbagai masalah lainya. sebab, seluruh problem kehidupan manusia pada dasarnya merupakan bagian atau cabang dari uqdatul qubra tadi. Namun demikian, pemecahan tersebut tidak akan menghantarkan kita pada kebangkitan yang benar (nahdhah shahihah), kecuali apabila pemecahannya itu sendiri adalah benar, yaitu pemecahan yang sesuai dengan fitrah manusia dan memuaskan akal sehingga memberikan ketenangan hati.

Pemecahan Yang Benar Dengan Fikr Mustanir

Pemecahan yang benar itu tidak akan dapat ditempuh kecuali dengan fikr mustanir, yaitu pemikiran yang dalam dan cemerlang tentang alam semesta, manusia dan kehidupan. Karena itu, bagi mereka yang menghendaki kebangkitan dan menginginkan kehidupan berada pada jalan yang mulia, mau tidak mau mereka harus terlebih dahulu memecahkan uqdatul qubra ini secara benar dengan melalui fikr al mustanir. Pemecahan itu adalah aqidah sekaligus merupakan landasan berpikir yang melahirkan setiap pemikiran cabang tentang perilaku manusia di dunia dan serta peraturan peraturan hidup.

Aqidah Islam Menjawab Siapa Di Balik Ketiga Perkara

Islam telah menangani uqdatul qubra ini. Islam memecahkannya untuk manusia dengan pemecahan yang sesuai dengan fitrah manusia, benar benar memuaskan akal serta memberikan ketenangan jiwa. Islam menjadikan prosedur masuk Islam tergantung dari pengakuan seseorang terhadap pemecahan ini, yaitu pengakuan yang betul betul muncul dari akal. Oleh sebab itu, Islam dibangun diatas satu dasar yaitu aqidah. Dan aqidah tersebut menjelaskan bahwa dibalik alam semesta, manusia dan kehidupan terdapat pencipta (al khaliq) yang telah menciptakan segala sesuatunya dari tidak ada menjadi ada. Ia bersifat wajibul wujud atau wajib adanya. Dia bukan makhluq. Jika tidak demikian, bagaimana pula Ia menjadi khaliq. Sifatnya sebagai pencipta memastikan bahwa dirinya memastikan Dia bukanlah makhluq, serta dengan pasti pula Dia mutlaq adanya, karena adanya segala sesuatu menyandarkan wujud atau eksistensi kepada dirinya. Sementara Ia tidak bersandar pada apapun.

Lemah dan Terbatasnya Ketiga Unsur Itu Butuh Pencipta

Bukti bahwa segala sesuatu mengharuskan adanya pencipta yang menciptakannya, sesungguhnya dapat diterangkan sebagai berikut:

Bahwa segala sesuatu yang dapat dijangkau oleh akal manusia terbagi kedalam tiga unsur, yaitu manusia, alam semesta dan kehidupan.

Ketiga unsur ini bersifat terbatas (mahdud). Sehingga benda benda tersebut bersifat lemah, serba kurang, serta membutuhkan kepada yang lain.

Manusia terbatas sifatnya, karena ia tumbuh dan berkembang dalam batas tertentu yang tidak dapat dilampauinya lagi. Maka, jelas bahwa manusia bersifat terbatas.

Kehidupan bersifat terbatas karena penampakannya bersifat individual semata. Bahkan apa yang kita lihat menunjukkan bahwa apa yang ada di kehidupan ini berakhir pada satu individu saja.
Maka, jelas bahwa kehidupan ini bersifat terbatas.

Alam semesta pun bersifat terbatas. Sebab alam semesta merupakan himpunan dari benda-benda angkasa yang setiap bendanya memiliki keterbatasan. Himpunan segala sesuatu yang terbatas tentu terbatas pula sifatnya. Jadi, alam semesta pun terbatas sifatnya.

Kini jelaslah bahwa manusia, kehidupan dan alam semesta ketiganya bersifat terbatas.

Asal Usul Pencipta: Wajibul Wujud (Wajib Adanya)

Apabila kita memperhatikan kepada segala sesuatu yang bersifat terbatas, kita akan menyimpulkan bahwa semuanya tidak “azali” . Sebab bila bersifat azali tentu tidak akan bersifat terbatas. Dan segala yang terbatas itu mesti diciptakan oleh “Sesuatu yang lain”. “Sesuatu yang lain inilah yang menciptakan manusia, kehidupan dan alam semesta.

Ada tiga kemungkinan asal usul Sang Pencipta itu:
1. Ia diciptakan oleh yang lain.
2. Ia menciptakan dirinya sendiri.
3. Ia bersifat azali yakni wajibul wujud atau wajib adanya.

Kemungkinan bahwa Ia diciptakan oleh sesuatu yang lain adalah kemungkinan yang bathil atau salah, tidak dapat diterima akal sehat. Sebab, itu berarti ia bersifat terbatas. Sama bathilnya dengan kemungkinan yang menyatakan bahwa ia menciptakan dirinya sendiri. Sebab, jika demikian ia sebagai makhluq dan khaliq pada waktu yang bersamaan. Suatu hal yang jelas jelas tidak dapat diterima oleh akal sehat. Oleh karena itu al khaliq haruslah bersifat azali yaitu wajibul wujud alias wajib adanya. Dialah Allah SWT.

Pengamatan Alam, Manusia, dan Kehidupan menemukan al khaliq yang Menciptakannya.

Sesungguhnya siapa saja yang mempunyai akal akan mampu membuktikan (hanya dengan adanya benda benda yang dapat diinderanya) bahwa  di balik benda benda itu pasti terdapat pencipta yang telah menciptakannya. Sebab fakta menunjukkan bahwa semua benda itu bersifat serba kurang, sangat lemah dan membutuhkan kepada yang lain. Hal itu secara pasti menunjukan bahwa segala sesuatu yang ada itu hanyalah makhluq belaka.

Oleh karena itu, untuk membuktikan adanya al Khaliq yang Maha Pengatur ( al khaliq al mudabbir) , sebenarnya cukup hanya dengan menarik perhatian manusia agar terfokus kepada benda benda yang ada di alam semesta, fenomena kehidupan dan dirinya sendiri.

Dengan mengamati salah satu planet yang ada di alam semesta atau dengan merenungi fenomena kehidupan atau meneliti salah satu bagian dari diri manusia, tentulah akan kita dapati bukti nyata (dilalah qath‘iyyah) dan meyakinkan akan adanya Allah SWT. Oleh karena itu, kita jumpai al Qur'an menarik perhatian dan menyeru manusia untuk memperhatikan benda benda yang ada di sekitarnya, memperhatikan apa saja di seputar objek tersebut, dan memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan objek tersebut agar dapat membuktikan adanya Allah SWT.

Sebab, dengan mengamati benda benda tersebut, bagaimana benda benda itu membutuhkan yang lain, akan memberikan suatu pemahaman yang meyakinkan dan pasti akan keberadaan Allah Yang Maha Pencipta dan Maha Pengatur.

Dalam al Qur'an telah dipaparkan ratusan ayat yang berkenaan dengan hal ini, antara lain firman firman Allah SWT:

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya malam dan siang, terdapat tanda-tanda (ayat) bagi orang orang yang berakal“. (QS. Ali Imran 190)

“Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya adalah diciptakanNya langit dan bumi serta berlain-lainannya bahasa dan warna kulitmu”. (QS. Ar Rum 22)

“Apakah mereka tidak memperhatikan unta, bagaimana ia diciptakan? Dan langit, bagaimana ia ditinggikan? Dan gunung-gunung, bagaimana ia ditegakkan? Dan bumi, bagaimana ia dihamparkan?”. (QS. At Thariq 17-20)

“Hendaklah manusia memperhatikan dari apa dia diciptakan? Dia diciptakan dari air yang memancar, yang keluar antara tulang sulbi laki-laki dengan tulang dada perempuan” (QS At Thariq 5-7)

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang . Berlayarnya bahtera di laut yang membawa apa yang berguna bagi manusia. Dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Ia menghidupkan bumi sesudah matinya (kering). Dan Ia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan. Dan pengisaran air dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi. Sesungguhnya semua itu terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi kaum yang memikirkan”. (QS. Al Baqarah 164)

Banyak lagi ayat serupa lainnya, yang mengajak manusia untuk memperhatikan benda benda dengan cara yang mendalam, melihat apa yang ada di sekelilingnya, dan memperhatikan segala yang berhubungan dengan keberadaan dirinya. Agar dengannya manusia bisa mendapatkan bukti untuk argumentasi akan adanya Pencipta Yang Maha Pengatur (al Khaliq al Mudabbir),  sehingga dengan demikian imannya kepada Allah SWT menjadi iman yang mantap, yang berakar pada akal dan bukti yang nyata. 

Kamis, 29 Oktober 2020

Kerinduan Pada Rasulullah

Muhammad yaa Habibii...
Engkau sebagai penerang dunia
Kala gulita menjelma membumi.....

Engkau datang sebagai Rahmah
Disaat Jahiliyah di tengah ummat
Yang semakin mencuat dan kian merambah....

Muhammad yaa Rasulullah....
Hadirmu bagaikan lilin
Yang menerangi ruang ruang gelap nan kelam
Hingga terangpun datang menggantikan

Yaa Rasulullah...
Engkau hadir sebagai penutup dari segala Nabi
Yang mengajarkan kami akan ajaran suci
Melalui Kalam Ilaahi.....

Allahumma Shalli 'Alaa Muhammad
Shalawat terus bergema
Di tengah hingar bingar dunia yang kian semrawut
Berabad abad telah terlewati kini....
Ratusan bahkan milyaran ummat yang hilir mudik
Telah memenuhi ruang dunia fana ini....
Namun, nama agungmu yaa Rasulullah....
Tak akan tergantikan......

Muhammad yaa Habibii.....
Tak pernah kami lihat parasmu
Tak pernah kami dengar dakwahmu secara langsung
Pun tak pernah kami memeluk tubuhmu.......
Namun hadirmu telah menembus ruang dan waktu

#CintaNabiCintaSyariat
#CintaNabiTegakkanKeadilan
#CintaNabiLenyapkanKezhaliman

Bumi Etam
13 Rabiul Awwal 1442 H
( 30 Oktober 2020 )
"Shaheeda Al Fatih"

Senin, 12 Oktober 2020

BOBROKNYA DEMOKRASI

Dalam sistem demokrasi.. kedaulatan itu ditangan para kapitalis/pemilik modal...
Yang telah memilih dia duduk di kursi itu selalu ditinggalkan.. Dan sejak dulu selalu begitu...

Tidakkah terfikirkan oleh kita semua bahwa kita dapat merubah kondisi itu?
Ya, kita dapat merubahnya.
Namun, tidak dengan mengganti orang-orang yang terpilih itu... Akan tetapi mengganti akar masalahnya, yaitu dengan mengganti sistemnya..

Sejak zaman Nabi SAW dan para shahabat hingga seterusnya.. Ada satu sistem pemerintahan yang kedaulatannya berdasarkan hukum syari'at Islam yang bersumber dari Al-Qur'an dan Hadits
Dan sistem ini berjaya selama 13 abad lebih hingga runtuhnya ditahun 1924 M... Dan sejak saat itu sistem demokrasi yang ditolak ketika baru lahirnya, digunakan lagi, dan lihatlah apa yang terjadi?

Belum genap 1 abad berkuasa sistem demokrasi sudah sangat gagal dalam berbagai aspek.. Lihatlah kekacauan di seluruh dunia yang diakibatkan oleh diterapkannya sistem demokrasi ini ke ummat manusia..

Sekarang, kita memikirkan apa solusi yang tepat untuk bisa keluar dari semua kekacauan ini.

Jawaban saya adalah, seperti yang telah saya kemukakan tadi bahwa ada satu sistem yang pernah berjaya selama lebih 13 abad..
Itulah sistem pemerintahan Khilafah.. Sumber hukum sistem itu adalah Al-Qur'an dan Hadits. Jadi kedaulatan sistem khilafah adalah milik ALLAH SWT.

Dan Khalifah adalah penguasa yang diberi kekuasaan untuk melaksanakan hukum Allah tersebut..

Jadi, mari kita keluar dari segala kekacauan ini dengan meninggalkan dan membuang sistem demokrasi dan kita kembali  kepada sistem Khilafah yang dulu pernah diterapkan oleh para Shahabat RA..

Bumi Etam, 12 Oktober 2020

#TinggalkanDemokrasi
#TegakkanKhilafah
#KhilafahAjaranIslam

Selasa, 06 Oktober 2020

Coretan Pagi

Sepertinya mereka lupa, tanpa rakyat yang telah memilih mereka. Mereka tak akan mungkin duduk di kursi empuk, ruang kerja yg lux, mobil dan rumah mewah..

Begitu juga dengan para pengysaha...
Sepertinya mereka juga lupa. Jika para buruhlah yang telah mengumpulkan pundi pundi rupiah maupun dollar ke tangan mereka.

Sekarang, ketika semua keinginan mereka sudah terwujud, mereka mulai membuat peraturan semaunya mereka.
Tanpa memikirkan hak azasi ataupun rasa kemanusiaan.
Mereka mungkin lupa untuk berfikir panjang, bahwa apa yang telah mereka buat ini, akan berdampak pada mereka juga.

Begitulah sejatinya kehidupan di tengah era kapitalis sekuler ini..
Harta dan jabatan yang dikejar.

Padahal Islam telah mengajarkan bagaimana kita bersikap pada tenaga kerja yang kita pekerjakan. Ada aqad yang jelas antara keduanya..

Marilah kita rubah semuanya, kita buka cakrawala untuk mengenal dan mendalami bagaimana Islam mengatur kehidupan bermasyarakat, sehingga para pekerja tidak ada yg terzhalimi. Dan pengusaha juga tidak merasa dirugikan.

Dan ketika antara pengusaha dan pekerja telah faham akan syari'at, tidak akan ada lagi yang menindas dan tertindas.
Hanya dengan Islam semua akan tertata dengan baik, hubungan antara pengusaha dan pekerjapun akan terjalin harmonis.

#IslamRahmatanLilalamin
#khilafahpelindungummat
#tolakOmnibusLaw

Bumi Etam, 7 Oktober 2020
Shaheeda  Al Fatih

Sabtu, 03 Oktober 2020

TA'RIF NAFSIYYAH

Menjadi yang terbaik haruslah memenuhi beberapa kriteria, diantaranya adalah dengan mengenal dan sadar siapa serta apa sih atas dirinya itu. Sebab mustahil seseorang akan menjadi terbaik ketika tidak memahami apa dan siapa dirinya tersebut.

Contoh ringannya,
1. Seorang pembalap yang kualitasnya masih di bawah standar. Namun karena tidak faham bahwa dirinya masih amatir dan seketika menantang pembalap profesional, maka pasti dirinya akan kalah dan dipermalukan oleh pembalap seniornya. Itu semua terjadi karena kurang memahami siapa dan apa dirinya sendiri, sehingga timbul congkak dan bangga serta merasa dirinya sudah mumpuni untuk menyaingi pembalap profesional.

2. Pemain sepak bola.
Dengan skill kelas kampung namun merasa jumawa dan menantang team sekelas liga profesional maka yang terjadi bisa-bisa terkapar di lapangan.

Itulah sekelumit contoh kenapa wajib bagi manusia memahami siapa dan apa sesungguhnya dirinya itu. Sehingga mampu mendudukkan segala sesuatu dengan proporsional.

Artinya adalah jika kita semua menginginkan menjadi manusia yang bermutu terbaik maka wajib memahami akan ta'rif pada diri kita.

Nah sekarang mari kita coba uraikan siapa manusia? Apa saja komposisi yang melekat pada manusia? Serta bagaimana konsekuensinya jika kita telah faham siapa dan apa manusia itu? Tentu tahap ini membutuhkan fakta-fakta yang jujur. Artinya adalah itu semua akan terjawab tatkala kita jujur dengan menganalisis fakta-fakta yang terjadi dalam kehidupan.

1. Manusia dibekali oleh akal.
Akal merupakan salah satu alat bagi manusia yang berfungsi sebagai penimbang akan  sikap. Kerja akal dipengaruhi oleh informasi sebelumnya (maklumat sabiqah). Salah satu bukti bahwa akal melekat erat pada manusia adalah, bagaimana  bayi yang baru lahir pun telah menggunakan akalnya untuk memberikan signal kepada ibunya bahwa dirinya haus butuh asi dengan cara menangis. Inilah peran akal dalam memenuhi kebutuhan manusia.

2. Kebutuhan Jasmani
Manusia juga mempunyai kebutuhan fisik (hajatul udhwiyah) seperti makan, minum, istirahat dll. Tanpa terkecuali, seluruh manusia memiliki kebutuhan tersebut, artinya selain akal manusia juga memiliki kebutuhan hidup yang melekat pada diri manusia.

3. Naluri(insting).

a. Naluri Menuhankan sesuatu (gharizah tadayyun)
Setiap manusia pasti memiliki naluri (insting) menuhankan sesuatu, baik materi, benda ataupun yang lainnya. Sebagaimana contoh,
* Ada orang yang merasa tenang ketika dirinya membawa jimat, ini menunjukkan bahwa manusia tersebut telah menuhankan atau mensakralkan atau menganggap lebih akan kekuatan jimat tersebut.
* Atau contoh lainnya, ada yang menuhankan materi, yakni hatinya akan merasa tenang ketika dirinya memiliki uang yang banyak, sehingga pola hidupnya hanya mengumpulkan materi semata.

Ini semua menunjukkan bahwa manusia seluruhnya memiliki gharizah tadayyun (insting melebihkan sesuatu).

b. Naluri mempertahankan diri (gharizah baqa')

Selain naluri menuhankan sesuatu, manusia juga include dengan naluri baqa'(mempertahankan diri)
Contohnya, ketika manusia siapapun yang kemudian memiliki masalah maka cenderung akan membela diri nya,
Atau contoh lain jika kita melihat foto kita bersama teman-teman kita dulu, maka otomatis mata kita akan melihat atau mencari wajah kita terlebih dahulu. Ini semua menunjukkan bahwa setiap individu memiliki naluri baqa'.

c. Naluri ketertarikan terhadap lawan jenis (gharizah nau')

Selain dari gharizah tadayyun dan baqa'. Manusia juga memiliki naluri ketertarikan terhadap lawan jenis (gharizah nau'). Bukti nyata adalah siapapun manusia baik laki-laki maupun perempuan, jika melihat lawan jenisnya yang dianggap istimewa, maka pastilah muncul perasaan suka. Dan inilah alamiahnya manusia. Artinya adalah seluruh manusia tanpa terkecuali baik muslim maupun kafir, baik laki-laki maupun perempuan, maka pastilah memiliki Akal, hajatul udhwiyah (kebutuhan hidup) serta gharaiz (naluri/  gharizah tadayyun, baqa', dan Nau').

Nah, Inilah pentingnya memahami potensi dasar manusia dalam rangka menjadi manusia terbaik. Hingga kemudian mampu memenuhi dan melangsungkan naluri-naluri tersebut.
Setelah memahami fakta yang ada pada diri manusia, maka sekarang kita masuk pada pembahasan bagaimana cara pemenuhan nya. Bagaimana cara menyalurkannya.. Dan ini perlu sebuah aturan untuk memainkannya.. 

Bumi Etam, 4  Oktober 2020

Vebriyanthie  Orcheva

Selasa, 11 Agustus 2020

Sinergi antara ayah dan bunda sangat dibutuhkan dalam mendidik buah hati.

Ayah adalah figur teladan bagi  anak dan keluarga  sehingga dengan kondisi ini, pendidikan Islam akan berjalan sinergis dan mampu memberdayakan anak sehingga dapat meminimalisir berbagai problematika remaja.

Ayah perlu menenun jaring cinta agar hubungannya selalu mesra dengan anaknya, seperti membangun dialog positif dengan anak, memberi kepercayaan, cinta, dan kebebasan yang bertanggung jawab.

Sejatinya ayah memiliki tanggung jawab yang besar dalam membentuk corak dan warna anak di masa depan. Sungguh, betapa penting dan besar harapan seorang gadis yang tengah menginjak masa remaja terhadap sosok ayah yang penuh perhatian dan cinta.

Untuk para Ayah jangan pernah lupa akan keutamaan berikut, “Barangsiapa mempunyai tiga orang anak perempuan atau tiga saudara perempuan, dua orang anak perempuan atau dua saudara perempuan lalu dia memperlakukan mereka dengan baik dan bertaqwa kepada Allah dalam mengasuh mereka maka baginya surga.”

"Siapa yang menanggung nafkah dua anak perempuan sampai baligh, maka pada hari kiamat antara saya dan dia seperti ini. beliau menggabungkan jari jarinya”. (HR Muslim)

Medio Maret 2020
Shaheeda Al Fatih

Rabu, 15 Juli 2020

Islam Agama Yang Sempurna

14 abad yg lalu Islam hadir ke bumi, yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. Islam adalah agama yang sempurna. Islam hadir dengan memberikan solusi secara menyeluruh pada setiap perbuatan manusia dalam beramal. Baik dalam hal spiritual, maupun bersosial masyarakat, dan dalam hal pribadi sekalipun dimana orang lain tidak ikut campur.

Dalam hal spiritual (ibadah mahdhah), Islam memberikan aturan yang sangat jelas tentang cara (thariqah) yang benar dalam beribadah.

Untuk hal bersosial masyarakat, seperti dalam hal pergaulan, berbudaya, muamalah dll, Islam juga memberikan aturannya tersendiri. Yang dalam hal ini tidak ada dalam agama lain.

Pun dalam hal urusan pribadi, seperti akhlaq, makan dan minum, berpakaian, Islam juga mengaturnya. Makan dan minum yang halal dan thayyib. Berpakaian yang syar'i.

Dengan kata lain, Islam mempunyai aturan yang sangat sempurna. Yang mengatur setiap lini kehidupan ummat manusia. Baik dalam segi hubungan manusia dengan Sang Pencipta, dengan lingkungannya/oranglain, pun hubungan manusia dengan dirinya sendiri...

Begitu indahnya Islam mengatur semuanya. Lalu kenapa kalian masih enggan untuk menerapkannya? Dan bahkan kalian menyangkalnya?

Andai saja aturan Islam diterapkan, pandemi ini pasti tidak akan berkepanjangan seperti ini. Kondisi negara tidak akan semrawut bak benang kusut begini. Pun kita tidak akan merasakan was was maupun kemiskinan yang kian menyeramkan dan menyiksa. Bahkan bencana alampun tidak akan terjadi dengan separah ini.

Maka, sudah saatnya kita menerapkan aturan Islam yang sempurna ini untuk menyelesaikan semua permasalahan yang terjadi. Untuk kembali menyelaraskan keadaan yang semrawut, untuk mengatasi kemiskinan.
Kembalilah ke aturan Islam yang kaffah agar bumi kembali berkah dan tersenyum cerah merekah

Coretan pagi di tengah rinai hujan
Medio Juli 2020
Bumi Rantau

#islamkaffah
#ReturnToKhilafah
#islamismyway

Selasa, 30 Juni 2020

Teruntuk Putraku Calon Pejuang Syari'ah & Khilafah


Nak....
Sungguh tak ada sesuatu apapun yang dapat ayah berikan untukmu
Hartapun ayah tak punya
Hanya untaian do'a yang tak pernah henti ayah layangkan buatmu

Tak peduli dimanapun ayah berada, bagaimanapun kondisi ayah
Do'a buatmu selalu mengalir....

Nak....
Kamulah harapan ayah...
Yang ayah harapkan menjadi pengganti ayah kelak ketika ayah telah kembali ke pangkuan Ilahi...
Ayah berharap kamu menjadi sosok pemuda kebanggaan, pemuda shalih, pejuang peradaban Islam
Menjadi pemimpin adik adikmu dan keluargamu kelak....

Nak....
Tak ada harta yang dapat ayah berikan selain do'a do'a panjang buatmu
Jangan pernah kamu tinggalkan perintah Allah...
Jangan sampai kamu hanyut dalam pergaulan yang menjauhkanmu dari syari'at..
Jadilah pejuang agama Allah, berada di garda terdepan membela agama kita...

Nak......
Maafkan ayah yang tak berpunya harta ini...
Yang ayah punya hanya untaian do'a
Ilmu agamapun ayah minim sekali
Ayah sedang berusaha mengejar ilmu....
Ayah berharap kita bisa belajar bersama mengisi kekosongan ruh kita demi kejayaan Islam dan demi kehidupan kita kelak di syurga....

Maafkan ayah yang tak bisa memberikanmu gelimangan harta..
Maafkan ayah yang tak mampu memenuhi keinginanmu seperti ayah ayah yang lain yang berharta...

Nak....
Mari kita bersama-sama saling bergandengan tangan menuju majelis ilmu, mempelajari Islam secara kaaffah agar hidup kita tak tersesat.
Mari kita bersama-sama berjuang membela agama Allah 
Mari kita bersama-sama lalui jalanan terjal ini hingga kemenangan itu bisa kita raih bersama-sama...

Bumi Allah, 15 Mei 2020

Senin, 11 Mei 2020

KHILAFAH SOLUSI BAGI UMMAT MANUSIA

"

Oleh : shaheeda al fatih

Wahai umat Islam, apakah  harus dengan todongan senjata untuk membuat kalian sadar bahwa kita sedang dijajah?
Kehidupan rakyat yang semakin susah tak dipedulikan, justru sibuk menambah utang sembari tertawa  bangga. Padahal sejatinya utang itu adalah pintu masuk untuk menindas dan menjajah sebuah  negeri.
Dan lihatlah bagaimana semua aturan yang  tidak berpihak kepada rakyat dan umat mayoritas di negeri ini.

Untuk menghentikan dan menghancurkan semua kejahatan yang semakin merajalela ini, kita butuh solusi..

Dan dalam sepanjang sejarah peradaban manusia, hanya sistem Khilafah-lah yang berhasil menjadikan manusia sebagaimana fitrahnya. Menjadikan seluruh negeri tempat yang aman bagi siapapun yang tinggal di dalam negeri daulah Khilafah.

Berbeda dengan demokrasi, sejak diterapkannya sistem demokrasi sekuler sejak 1924 hingga sekarang, dunia menjadi kacau balau. Penyiksaan dan pembunuhan umat Islam terjadi dimana-mana. dan itu hanya dianggap tindakan pembunuhan biasa. Lalu kenapa label teroris tak menempel pada mereka?  Karena mereka menghamba kepada sistem kufur demokrasi sekuler. Maka dari itu, kita harus hancurkan sistem ini dan menggantinya dengan sistem Khilafah, agar sejarah keadilan Islam di masa Nabi SAW dan masa para shahabat dapat terulang kembali.
Dan itu sudah Allah  SWT janjikan dan juga menjadi kabar gembira dari Rasulullah SAW..

Allah SWT berfirman:

وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي الأرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَى لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُمْ مِنْ بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا يَعْبُدُونَنِي لا يُشْرِكُونَ بِي شَيْئًا وَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ

“Allah telah menjanjikan kepada orang-orang di antara kamu yang beriman dan mengerjakan amal shalih, bahwa Dia sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah Dia ridhai (Islam). Dan Dia benar-benar akan mengubah (keadaan) mereka, setelah berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tidak mempersekutukan-Ku dengan sesuatu pun. Tetapi barang siapa (tetap) kafir setelah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.” (QS. An-Nuur : 55)

Rasulullah SAW bersabda:

«تَكُونُ النُّبُوَّةُ فِيكُمْ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ تَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ خِلاَفَةٌ عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ  فَتَكُونُ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ تَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ اللهُ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ مُلْكًا عَاضًّا فَيَكُونُ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ يَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ مُلْكًا جَبْرِيَّةً فَتَكُونُ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ تَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ خِلاَفَةً عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ»

“Di tengah-tengah kalian terdapat zaman kenabian, atas izin Allah ia tetap ada. Lalu  Dia akan mengangkatnya jika Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada Khilafah yang mengikuti manhaj kenabian. Ia ada dan atas izin Allah ia akan tetap ada. Lalu Dia akan mengangkatnya jika Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada kekuasaan yang zhalim; ia juga ada dan atas izin Allah ia akan tetap ada. Lalu Dia akan mengangkatnya jika Dia berkehendak mengangkatnya.  Kemudian akan ada kekuasaan diktator yang menyengsarakan; ia juga ada dan atas izin Alah akan tetap ada.  Selanjutnya  akan ada kembali Khilafah yang mengikuti manhaj kenabian.” (HR. Ahmad dan Abu Daud)

Kabar gembira ini mengingatkan kita pada eksistensi Khilafah yang semakin melejit. Menjadi buah bibir hampir di seluruh pelosok negeri. Semakin terlihat geliat kebangkitan umat Islam untuk membuktikan kabar gembira dari Rasulullah SAW., akan tegaknya kembali Khilafah yang mengikuti manhaj kenabian. Suatu masa yang telah lama dirindukan oleh umat Islam.

Solusi yang diharapkan pasti akan datang..
Berjuanglah dengan penuh kesabaran..
Raihlah kemuliaan dan kemenangan dengan tegaknya Khilafah ala minhajinnubuwah..

Janji akan tegaknya kembali Khilafah memang harus diwujudkan dengan perjuangan. Tidak hanya menunggu sebagai penonton, namun harus turut berjuang. Melawan eksistensi kaum kafir yang semakin gencar agar masa kekuasaan penguasa diktator segera berakhir. Sebagaimana Muhammad al-Fatih yang telah berjuang untuk membuktikan bisyarah dari lisan Rasulullah SAW bahwa dia adalah sebaik-baik pemimpin yang berhasil menaklukan Konstantinopel.

لَتُفتَحنَّ القُسطنطينيةُ ولنِعمَ الأميرُ أميرُها ولنعم الجيشُ ذلك الجيشُ

“Konstantinopel benar-benar akan ditaklukan. Sebaik-baik Amir (Khalifah) adalah Amir (Khalifah) yang memimpin penaklukannya. Dan sebaik-baik tentara adalah tentara yang menaklukannya.” (HR. Bukhari, Ahmad, dan Al-Hakim) 

Allahu Akbar.

Sabtu, 28 Maret 2020

SOMBONG

Oleh : Shaheeda Al Fatih

Menolak kebenaran dan meremehkan orang lain baik pendapat maupun tampilan fisik merupakan salah satu sifat sombong yang tak disadari oleh seorang hamba. Terkadang ketika seseorang mengingatkan kita tentang suatu perihal, pernah terlintas dalam benak kita, siapa sih dia? Sok tau amat, tengku bukan, ulama apalagi?....

Kemudian terlontar ucapan,"ah sudahlah, itu bukan urusanmu."
Kita tidak sadari hal itu,bahwa kita telah menganggap remeh orang lain. Seolah olah kitalah yang pintar, belum lagi dipengaruhi oleh tingkat pendidikan kita.

Sebuah riwayat menceritakan bahwa suatu ketika ada seseorang yang berwajah tampan menghadap kepada Rasulullah SAW., dan berkata :"Wahai Rasulullah, saya ini senang dengan keindahan. Saya telah diberi karunia sebagaimana yang engkau saksikan, hingga saya tidak senang kalau ada orang yang sandalnya lebih baik dari milikku. Apakah ini termasuk kesombongan?"
Rasulullah SAW menjawab, bukan. Kesombongan adalah menolak dan meremehkan orang lain." (HR. Abu Dawud)

Sulitnya hati untuk memberi maaf kepada seseorang, seolah dirinyalah yang terbaik di dunia ini, dan tak pernah berbuat kesalahan sehingga enggan memberi maaf dan memutuskan tali silaturrahim.
Tak sadarkah kita betapa hinanya kita yang hatinya telah dilumuri kesombongan...

Dari Abdullah bin Mas'ud ra., dari Nabi SAW, beliau bersabda, "tidaklah masuk syurga orang yang dalam hatinya ada sifat sombong sebesar dzarrah". Seorang laki laki bertanya, "bagaimana dengan seseorang yang senang pakaian bagus dan sandalbyang bagus?" Beliau menjawab, "sesungguhnya Allah itu Maha Indah dan Dia mencintai keindahan, takabur adalah menyalahgunakan kebenaran dan meremehkan orang lain".
(HR. Muslim)

Eloknya, tanggalkanlah segala sifat sombong yang ada dalam hati kita. Jangan ikuti kemauan hawa nafsu yang menggerogoti dan selalu membisikkan bahwa kamulah yang TER diantara mereka semua.

Sombong juga merupakan penyakit hati.
Kita hanyalah hamba, kita hidup di dunia ini bukan untuk menyombongkan diri, tapi semata mata hanya untuk beribadah kepada Allah Sang Khaaliq yang telah menciptakan kita, Allaahu yaa Muhaimin yang telah menjaga kita, Allaahu yaa Razzaq yang telah memberikan kita rezeki, Allaahu yaa Baadi yang telah menciptakan dunia dengan segala isinya yang indah ini.

Senin, 23 Maret 2020

RASULULLAH DAN LEMPARAN BATU

bismillahirrahmanirrahim

Sepeninggal Abu Thalib, gangguan kafir Quraisy terhadap Rasulullah SAW semakin besar. Beliau pun berniat untuk meninggalkan Makkah dan pergi ke Tha’if. Beliau berharap akan memperoleh dukungan penduduk setempat dan akan menyambut baik ajakan beliau untuk memeluk agama Islam. Tak lama kemudian, beliau bersama Zaid bin Haritsah, anak angkat beliau, pergi ke Tha’if.

Kabilah terbesar di Tha’if adalah Bani Tsaqif, kabilah yang berkuasa serta mempunyai kekuatan fisik dan ekonomi yang cukup memadai. Mengetahui akan hal ini, Rasulullah SAW menemui pemimpin Bani Tsaqif yang terdiri dari tiga bersaudara. Rasulullah SAW menyampaikan maksud kedatangan beliau dan mengajak mereka untuk memeluk Islam dan tidak menyembah kepada selain Allah SWT. Namun jawaban dari mereka sungguh di luar harapan beliau.

Salah satu dari mereka berkata, “Apakah Allah tidak dapat memperoleh seseorang untuk diutus selain engkau?”

Yang lainnya berkata, “Kami hidup turun-temurun di sini. Tiada kesusahan atau pun penderitaan. Hidup kami makmur, serba berkecukupan. Kami merasa senang dan bahagia. Oleh sebab itu, kami tak perlu agamamu. Juga tidak perlu dengan segala ajaranmu. Kami pun punya Tuhan yang bernama Al-Latta, yang memiliki kekuatan melebihi berhala Hubal di Ka’bah. Buktinya dia telah memberikan kesenangan di sini dengan segala kemewahan dan kekayaan yang kami miliki.”

Yang lainnya lagi berkata, “Jauh berbeda dengan ajaran yang kalian tawarkan. Penuh siksaan dan daerah yang selalu penuh dengan derita. Jelas kami menolak ajaran kalian. Bila tidak, akan menimbulkan malapetaka bagi penduduk kami di sini.”

Mendengar jawaban mereka, Rasulullah SAW berkata, “Jika memang demikian, kami pun tidak memaksa. Maaf kalau telah mengganggu kalian. Kami mohon diri.”

Mereka berkata lagi, “Pergilah kalian cepat-cepat dari sini! Sebelum kalian menyebarkan bencana besar bagi penduduk di sini. Kedatangan kalian ke sini tak bisa kami diamkan begitu saja. Mau tak mau kami harus melaporkan hal ini kepada pemimpin Bani Quraisy di Makkah sebagai mitra kami. Kami tidak ingin berkhianat kepada mereka.”

Maka Rasulullah SAW dan Zaid bin Haritsah keluar dari rumah para pemimpin Bani Tsaqif itu. Akan tetapi, para pemimpin Bani Tsaqif tidak membiarkan mereka berdua pergi begitu saja. Di luar rumah para pemimpin tersebut, Rasulullah SAW dan Zaid bin Haritsah dihadang oleh sekelompok penduduk kota Tha’if yang tidak ramah. Bahkan di antara kelompok itu ada beberapa anak kecil. Dengan satu aba-aba dari seseorang, sekelompok penduduk itu pun melempari Rasulullah SAW dan Zaid bin Haritsah dengan batu. Zaid bin Haritsah berusaha melindungi Rasulullah SAW sambil pergi dari tempat itu. Mereka berdua terluka akibat lemparan-lemparan itu.

Setelah agak jauh dari kota Tha’if, Rasulullah berteduh dekat sebuah pohon sambil membersihkan luka-luka mereka. Ketika  sudah tenang, Rasulullah SAW mengangkat kepala menengadah ke atas, ia hanyut dalam suatu doa yang berisi pengaduan yang sangat mengharukan:

“Allahumma ya Allah, kepadaMu aku mengadukan kelemahanku, kurangnya kemampuanku serta kehinaan diriku di hadapan manusia. Wahai Tuhan Yang Mahapengasih Mahapenyayang. Engkaulah yang melindungi si lemah, dan Engkaulah Pelindungku. Kepada siapa hendak Kauserahkan diriku? Kepada orang jauh yang berwajah muram kepadaku? atau kepada musuh yang akan menguasai diriku? Aku tidak peduli selama Engkau tidak murka kepadaku. Sungguh luas kenikmatan yang Kaulimpahkan kepadaku. Aku berlindung kepada Nur Wajah-Mu yang menyinari kegelapan dan membawakan kebaikan bagi dunia dan akhirat. Janganlah Engkau timpakan kemurkaanMu kepadaku. Engkaulah yang berhak menegur hingga berkenan pada-Mu. Dan tiada daya upaya kecuali dengan Engkau.”

Kemudian Allah SWT mengutus Jibril untuk menghampiri beliau. Jibril berkata, “Allah mengetahui apa yang telah terjadi di antara kamu dan penduduk kota Tha’if. Dia telah menyediakan malaikat di gunung-gunung di sini untuk menjalankan perintahmu. Jika engkau mau, maka malaikat-malaikat itu akan menabrakkan gunung-gunung itu hingga penduduk kota itu akan binasa. Atau engkau sebutkan saja suatu hukuman bagi penduduk kota itu.”

Setelah mendapatkan hinaan dan lemparan batu yang demikian menyakitkan, kemudian mendapat tawaran luar biasa dari Jibril, apa jawaban Rasulullah SAW? Ia malah terkejut dengan tawaran tersebut, lalu menjawab Jibril, “Walaupun orang-orang ini tidak menerima ajaran Islam, tidak mengapa. Aku berharap dengan kehendak Allah, anak-anak mereka pada suatu masa nanti akan menyembah Allah dan berbakti kepada-Nya.

Demikianlah kelembutan hati Rasulullah SAW. Dia manusia, tapi tak seperti manusia. Begitu mulianya pengorbanan beliau. Walaupun halangan menimpa, namun hatinya tetap tabah, penuh kelembutan dan kasih sayang. Betapa kejinya orang-orang yang menghina manusia mulia ini. Betapa jahatnya orang-orang yang menyakiti beliau. Termasuk kita..

Begitu mudahnya kita menyakiti perasaan beliau dengan meninggalkan ajarannya. Tidak tahukah kita, bahwa setiap hari, amal-amal kita akan dihadapkan kepada Rasulullah SAW? Jika amal itu baik, maka beliau pun bergembira dan bersyukur. Jika amal itu buruk, maka beliau dengan kelembutannya memohonkan ampunan kepada Allah bagi kita. Adakah pemimpin lain yang selalu memikirkan umatnya dari sejak di dunia hingga di kehidupan berikutnya selain Rasulullah SAW?

Ya Allah, ampuni kami.. Ya Rasulullah, maafkan kami…

alhamdulillahirabbilalaminReferensi:

http://alkisah.web.id/2010/03/kelembutan-sang-rasul.html

Kamis, 19 Maret 2020

HUKUM MENGGUNAKAN HAND SANITIZER YANG MENGANDUNG ALKOHOL

Tanya:
Ustadz, mohon penjelasan, apakah penggunaan alkohol untuk hand sanitizer dibolehkan karena penggunaannya termasuk obat? Bagaimana dengan yang berprofesi sebagai dokter atau nurse di RS yang biasa memakai hand sanitizer yang mengandung alkohol? (Ramadhan, Sydney, Australia)

Jawab:
Hand sanitizer (pembersih tangan) adalah cairan atau gel yang umumnya digunakan untuk untuk mengurangi agen infeksi pada tangan, misalnya bakteri, virus, dll.

Bahan utama hand sanitizer adalah alkohol (etil alkohol/etanol), yaitu satu jenis alkohol yang biasa didapatkan pada minuman beralkohol. Bahan lainnya isopropil alkohol dan propanol yang merupakan dua jenis alkohol yang biasa ditemukan dalam desinfektan. Konsentrasi alkohol pada hand sanitizer dimulai dari 30% hingga 90%. Dalam kasus Covid-19, WHO menyarankan masyarakat menggunakan hand sanitizer dengan konsentrasi alkohol 60%. Demikian sekilas fakta (manath) dari hand sanitizer. Bagaimanakah hukum menggunakannya menurut syariah Islam?

Hukum menggunakan hand sanitizer bergantung pada hukum menggunakan bahan utamanya, yaitu alkohol (etanol/etil alkohol).

Para ulama kontemporer berbeda pendapat mengenai alkohol, apakah dia najis atau suci (tidak najis).

Sebagian ulama kontemporer menghukumi alkohol itu suci berdasarkan asumsi bahwa khamr (minuman beralkohol) itu zat yang suci. (Muhammad ‘Ali al-Bâr, al-Khamr Baina al-Thibb wa al-Fiqh, hlm. 52; Shâlih Kamâl Shâlih Abu Thâhâ, at-Tadâwi bi al-Muharramât, hlm. 54).

Namun, sebagian ulama kontemporer lainnya berpendapat, bahwa alkohol itu najis, berdasarkan asumsi bahwa khamr itu zat yang najis. (Abdul Majîd Mahmûd Shalâhain, Ahkâm an-Najâsât fi al-Fiqh al-Islâmi, hlm. 253).

Walhasil, persoalan najis tidaknya alkohol, berakar pada persoalan najis tidaknya khamr. Para ulama sendiri sejak dulu berbeda pendapat mengenai najis tidaknya khamr. Jumhur ulama, di antaranya adalah ulama mazhab yang empat, yaitu mazhab Hanafi, Maliki, Syafi’i, dan Hambali, berpendapat khamr itu najis. Sedangkan sebagian ulama lain, seperti Imam Syaukani, berpendapat khamr itu suci. (al-Mausû’ah al-Fiqhiyyah al-Kuwaitiyyah, 40/93).

Pendapat yang rajih (lebih kuat), adalah pendapat jumhur ulama yang mengatakan khamr itu najis.

Pendapat inilah yang telah dipilih oleh Syekh Taqiyuddin an-Nabhani.  (Ahkâmush Sholâh, hlm. 15).

Dalil ulama jumhur antara lain, khamr dikategorikan najis (rijsun) dalam firman Allah SWT :

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِنَّمَا ٱلْخَمْرُ وَٱلْمَيْسِرُ وَٱلْأَنصَابُ وَٱلْأَزْلَٰمُ رِجْسٌ مِّنْ عَمَلِ ٱلشَّيْطَٰنِ فَٱجْتَنِبُوهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

"Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya khamr, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah najis (rijsun) termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah najis itu agar kamu mendapat keberuntungan.” (QS. al-Maa`idah: 90).

Berdasarkan pendapat jumhur ulama itu, kami cenderung pada pendapat ulama kontemporer yang berpendapat bahwa alkohol itu najis. (Abdul Majîd Mahmûd Shalâhain, Ahkâm an-Najâsât fi al-Fiqh al-Islâmi, hlm. 253).

Maka dari itu, hand sanitizer dihukumi sebagai zat najis atau minimal mutannajis karena sebagian besar komposisinya adalah alkohol yang najis.

Hanya saja, penggunaan zat najis untuk keperluan pengobatan hukumnya tidak haram, melainkan makruh. (Taqiyuddin an-Nabhani, al-Syakhshiyyah al-Islamiyyah, Juz III, hlm. 116). Karena Nabi SAW pernah membolehkan berobat dengan meminum air kencing unta. Padahal air kencing unta itu zat najis. (HR. Bukhari, no 231).

Kesimpulannya, penggunaan hand sanitizer meski mengandung alkohol yang najis, hukumnya boleh disertai kemakruhan. Artinya, jika menggunakan hand sanitizer yang tidak beralkohol, akan berpahala di sisi Allah.

Penggunaan hand sanitizer itu juga dibolehkan bagi dokter atau paramedis, sebagai pengobatan preventif (preventive medicine), yaitu dalam kondisi belum terkena infeksi virus, karena Islam membolehkan pengobatan preventif. (Ahmad Syauki al-Fanjari, at-Thibb al-Wiqa’i fi al-Islam). Wallahu a’lam.

Kamis, 12 Maret 2020

Sinergi antara ayah dan bunda sangat dibutuhkan dalam mendidik buah hati.

Ayah adalah figur teladan bagi  anak dan keluarga  sehingga dengan kondisi ini, pendidikan Islam akan berjalan sinergis dan mampu memberdayakan anak sehingga dapat meminimalisir berbagai problematika remaja.

Ayah perlu menenun jaring cinta agar hubungannya selalu mesra dengan anaknya, seperti membangun dialog positif dengan anak, memberi kepercayaan, cinta, dan kebebasan yang bertanggung jawab.

Sejatinya ayah memiliki tanggung jawab yang besar dalam membentuk corak dan warna anak di masa depan. Sungguh, betapa penting dan besar harapan seorang gadis yang tengah menginjak masa remaja terhadap sosok ayah yang penuh perhatian dan cinta.

Untuk para Ayah jangan pernah lupa akan keutamaan berikut, “Barangsiapa mempunyai tiga orang anak perempuan atau tiga saudara perempuan, dua orang anak perempuan atau dua saudara perempuan lalu dia memperlakukan mereka dengan baik dan bertaqwa kepada Allah dalam mengasuh mereka maka baginya surga.”

"Siapa yang menanggung nafkah dua anak perempuan sampai baligh, maka pada hari kiamat antara saya dan dia seperti ini. beliau menggabungkan jari jarinya”. (HR Muslim)

Medio Maret 2020
Shaheeda Al Fatih

Minggu, 16 Februari 2020

Sistem Hukum dalam Islam

Bismillah....

Maraknya kemaksiatan dan kejahatan yang terjadi di belahan dunia ini menunjukkan bukti bahwa sistem sekuler telah gagal total. Tidak dapat memberi kenyamanan dan mensejahterakan ummat. Adapun kegagalan sistem sekuler didasari oleh 2 sebab :
1. Lemahnya imunitas ummat, yang berupa keimanan dan ketaqwaan
2. Penegakan hukum yang tebang pilih

Sistem Islam mampu menyelesaikan semua persoalan, karena Islam membina keimanan individu sehingga tiap tiap individu menjadikan keimanan dan ketaqwaan sebagai landasan kehidupan. Sedangkan dalam sistem sekuler agama dipisahkan dari kehidupan, yang artinya agama hanya sebagai simbol.

Dalam sistem sekuler, sumber hukum berasal dari manusia dan bisa diamandemen sesuai dengan kebutuhan dan penerapannya tidak menimbulkan efek jera dan juga menggunakan sistem tebang pilih.

Dalam sistem Islam sumber hukum berasal dari Alqur'an dan Assunnah, dan penegakan hukumnya memiliki sanksi hukum.
Dalam sistem Islam ada 2 sanksi hukum:
1. Jawabir ( Kuratif )
Yang artinya, pelaku kejahatan jika telah menjalani hukuman sesuai dengan penerapan hukum Islam, maka di akhirat akan terbebas dari dosa dan siksa, Insya Allah
2. Zawajir ( Preventif )
Yang artinya Masyarakat akan tercegah dari melakukan kejahatan, karena hukum yang diberikan memberikan efek jera bagi pelaku kejahatan itu sendiri. Dan juga orang lain akan berfikir berkali kali untuk melakukan kejahatan.

وَلَكُمْ فِي الْقِصَاصِ حَيَاةٌ يَا أُولِي الْأَلْبَابِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Dan dalam qishâsh itu ada (jaminan kelangsungan) hidup bagimu, hai orang-orang yang berakal, supaya kamu bertakwa. (al-Baqarah :179)

Jadi, sanksi di dalam Islam juga memberikan solusi bagi korban dan juga keluarganya. Serta akan menciptakan ketentraman dan juga ketenangan bagi masyarakat luas.

Wallahu'alam bishshawab

Banda Aceh, 25  Februari 2019

Shaheeda Al Fatih

Selasa, 14 Januari 2020

/ Al-Fatih, Sang Penakluk Konstantinopel /

Oleh: Atha’ bin Khalil Abu ar-Rasytah

Lalu kabar gembira itu terealisir di tangan pemuda ini Muhammad al-Fatih yang usianya belum genap 21 tahun, tetapi dia telah dipersiapkan dengan baik untuk itu sejak masa kanak-kanaknya. Bapaknya, Sulthan Murad Kedua menaruh perhatian besar kepadanya. Ia menjadikan Muhammad al-Fatih belajar kepada para ustaz terbaik di masanya, termasuk Ahmad bin Ismail al-Kawrani yang disebutkan oleh as-Suyuthi sebagai pengajar pertama al-Fatih. 

As-Suyuthi berkata tentangnya, bahwa ia seorang alim faqih. Para ulama masanya mengakuinya lebih unggul dan sempurna. Bahkan para ulama masanya menyebutnya Abu Hanifah zamannya. 

Demikian juga syaikh Aq Syamsuddin Sanqar yang menjadi orang pertama yang menanamkan di benak Muhammad al-Fatih sejak kecil hadis Rasulullah ﷺ tentang penaklukan Konstantinopel. 

Pemuda itu pun tumbuh besar memusatkan perhatian agar penaklukan itu terealisir melalui tangannya Syaikh Aq Syamsuddin mengajarkan kepada Muhammad al-Fatih ilmu-ilmu mendasar berupa al-Qur'an, hadis, sunnah nabawiyah dan fikih. Demikian juga Bahasa Arab, Persia dan Turki. Sebagaimana juga mengajarkan sebagian ilmu kehidupan seperti matematika, al-falak (astronomi), sejarah ini ditambah lagi keberaniannya dalam berburu dan seni berperang Allah memuliakannya dengan anugerah dan karunia-Nya. Terealisir untuknya pujian Rasulullah ﷺ. 

Al-Fatih adalah sebaik-baik panglima dan tentaranya adalah sebaik-baik tentara. Di mana hati mereka dipenuhi oleh iman. Tubuh mereka bertolak melakukan persiapan dan jihad yang benar. Mereka menolong Allah maka Allah menolong mereka dengan penaklukan agung ini, maka segala puji hanya milik Allah Rabb semesta alam.

===

Al-Fatih tajam pandangannya dan tepat penglihatannya. Setiap kali ia melihat adanya celah maka ia selesaikan dengan benar dengan izin Allah. Setiap kali tampak ada halangan, ia hilangkan dengan pertolongan Allah. Ada tiga rintangan yang ia selesaikan dengan sangat cerdas dan pandai:

1️⃣ Prajurit-prajuritnya mengeluhkan dinginnya cuaca sedangkan mereka di tempat terbuka di sekitar tembok Konstantinopel, maka al-Fatih membangun benteng untuk mereka berlindung setiap kali diperlukan. 

Al-Fatih tidak ingin prajurit mengendurkan pengepungan jika berkepanjangan dan mereka kembali seperti yang dilakukan oleh pasukan kaum Muslim sebelum-sebelumnya yang menyerang Konstantinopel. Sebaliknya, al-Fatih ingin agar pasukan tidak kembali kecuali Konstantinopel ditaklukkan dengan izin Allah.

===

2️⃣ Juga, dinding Konstantinopel memiliki tiga lapisan dan antara masing-masing lapisan dan yang lainnya berjarak beberapa meter. Oleh karena itu, Al-Fatih bingung tentang masalah ini. Di zaman mereka tidak ada senjata yang memiliki kekuatan penghancur sebesar itu. Sebaliknya, senjata terkuat mereka adalah manjaniq (ketapel), yang melemparkan batu meski tidak berukuran kecil tetapi tidak cukup untuk membuka lubang di dinding dengan ukuran seperti itu. 

Dan karena Muhammad al-Fatih mengikuti kemampuan militer di dunia, telah sampai informasi kepadanya bahwa salah seorang insinyur Hungaria (yaitu Urban) telah menyiapkan gagasan membuat meriam dengan kekuatan khusus yang dapat membongkar tembok. 

Urban telah menawarkan jasanya kepada Kaisar Konstantinopel, tetapi Kaisar tidak mempedulikannya. Maka al-Fatih pun menyambutnya dengan baik. Urban diberi dana dan semua fasilitas yang memungkinkannya untuk menyelesaikan penemuannya itu. Urban pun mulai membuat meriam itu dengan dibantu oleh para insinyur Utsmani. Dan al-Fatih mengawasi sendiri kerja mereka. Tidak sampai tiga bulan Urban telah membuat tiga meriam dengan ukuran besar. Berat peluru meriam itu sekitar satu setengah ton. 

Al-Fatih tidak suka uji coba meriam itu di dinding Konstantinopel karena takut hasilnya tidak seperti yang diharapkan dan orang-orang Romawi melihatnya dari balik dinding, sehingga bisa mempengaruhi kekuatan kaum muslim. Maka dia melakukan uji coba di Edirne dan berhasil maka dia pun memuji Allah. Al-Fatih memindahkan tiga meriam dari Edirne ke dekat dinding Konstantinopel untuk menghancurkan dinding dan orang-orang Romawi pun menyerah.

===

3️⃣ Kemudian ada hal lain yang menyibukkannya. Al-Fatih tahu bahwa dinding Konstantinopel lemah di wilayah teluk di sekitar Konstantinopel. Dan meskipun orang-orang Romawi memahami kelemahan dinding di sisi teluk, tetapi mereka yakin bahwa kapal-kapal kaum Muslim tidak akan dapat menjangkau mereka dikarenakan penutupan pintu masuk ke teluk dengan rantai logam. 

Tetapi al-Fatih rahimahullah sampai kepada keputusan untuk meluncurkan kapal melewati bukit Galata yang berseberangan dengan dinding dari sisi teluk (Tanduk Emas -Golden Horn-). Dia memasang kayu di permukaan bukit dan menuangkan sejumlah besar minyak dan pelumas di atasnya, kemudian menggelincirkan kapal di atasnya. Dan dalam satu malam, mampu diturunkan ke teluk sebanyak 70 kapal. Dan hal itu luar biasa bagi orang-orang Romawi. 

Ketika pagi menjelang dan mereka melihat kapal-kapal kaum Muslim berada di teluk, hati mereka pun penuh dengan rasa ngeri dan terjadilah kemenangan dan penaklukan dan segala pujian hanya milik Allah, Rabb semesta alam.

===
#Remember1453
#ConquestofConstantinople
#MuslimPernahJaya
#TheReturnofKhilafah
#TheSecondRevivalofIslam

Kamis, 09 Januari 2020

Khilafah is a problem solver

Berbagai masalah..
Mulai dari skandal mega korupsi,persenjataan,dn pencaplokan wilayah perbatasan adalah bukti bahwa sistem sekarang gagal menjalankan amanah UU untuk menjadi Negara yg kaya,kuat dan berdaulat.
Oleh karena itu sistem demokrasi bukanlah solusi masyarakat adil makmur dan berdaulat..sistem demokrasi terbukti hanya melemahkan kekuatan Negeri jajahan seperti Negeriku ini.😢

Lalu apa solusinya sekarang..
Bukankah sudah seringkali kusampaikan,
Bahwa solusi tunggal dari semua masalah ini adalah.."buang sistem demokrasi dan tegakkan sistem Khilafah"..
Karena Sistem Khilafah ini pernah berjaya lebih dari 1300 tahun dan menjadi Negara Super Power dimana Semua kawasan tunduk pada aturan Islam yg diterapkan oleh Negara Islam.

Negara Super power itu tentunya memiliki kekuatan tempur terhebat dan paling menakutkan didunia...Negaranya juga paling maju dari segala bidang...negerinya juga paling aman didunia..dan Rakyatnya juga sangat sejahtera..
Maka, pertanyaannya adalah..
Maukah para pemegang kekuasaan Negeri ini menjadikan Negeri ini menjadi Negara super Power ? 

Kalau mau...
Mari Tegakkan Khilafah...
Dan kalian akan tahu bahwa janji ALLAH.SWT itu pasti ditepati...

"Allah telah menjanjikan kepada orang-orang di antara kamu yang beriman dan yang mengerjakan kebajikan, bahwa Dia sungguh, akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh, Dia akan meneguhkan bagi mereka dengan agama yang telah Dia ridhai. Dan Dia benar-benar mengubah (keadaan) mereka, setelah berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka (tetap) menyembah-Ku dengan tidak mempersekutukan-Ku dengan sesuatu apa pun. Tetapi barangsiapa (tetap) kafir setelah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik."
(QS: AN NUR : 55)

Masrie Abu Alung