Demokrasi adalah sebuah hasil olahan dari sebuah sistem warisan kufur yang sangat merugikan ummat, yaitu Kapitalis. Yang dicetuskan oleh seorang berkebangsaan Yunani, Plato.
Demokrasi ini sendiri sejatinya telah dinyatakan sebagai failed System oleh sang pencetusnya sendiri. Namun, sebuah pertanyaan besar pasti muncul dari benak kita, mengapa negara kita dan negara-negara lain di dunia masih tetap menganut sistem gagal ini?
Yup, pengumpulan harta, hasrat menguasai dari setiap individu pemimpin –pemimpin negara. Itulah yang menjadi pemicu mengapa mereka masih tetap setia menganut sistem ini. Bagaimana cara mereka melakukan itu semua? Sistem ini sendiri menganut asas manfaat. Memanfaatkan yang kuat dengan menjadi penjilat.
Semua berlomba memperkaya diri, segala cara akan mereka tempuh untuk mengumpulkan harta dunia dan jabatan (figuritas), baik figuritas bangsa maupun pribadi. Agar dipandang hebat oleh masyarakat ataupun mata dunia.
Lalu, mengapa demokrasi dikatakan sebagai sistem yang gagal??
Karena, demokrasi sejatinya kekuasaan ada di tangan “rakyat”. Rakyat yang bagaimana? Rakyat yang mempunyai kekuasaan. Demokrasi sendiri mempunyai slogan, kebebasan, dan Hak Asasi Manusia.
Mereka menjual slogan tersebut untuk mencapai keinginannya.
Dalam sistem ini, mereka tidak perduli sama sekali bagaimana kondisi ummat ataupun rakyat. Mereka hanya perduli akan kondisi pribadi dan kelompoknya saja. Jika ada yang berani menentang maka sipenentang akan mereka bungkam.
Mereka tidak perduli dengan agama. Karena itu akan menghambat keinginan mereka. Beragama hanya sekedarnya saja, hanya sebagai identitas semata. Bukan sebagai rambu kehidupan. Menurut mereka keterikatan dengan agama akan menjadikan mereka seperti batu dan kuno. Karena hidup di dunia Cuma sekali, maka pergunakan waktu sebaik mungkin untuk mengumpulkan harta dan menaikkan rating figuritas.
Sistem ini telah mendidik ummat untuk menjadi pembangkang terhadap agama dan Tuhannya. Karena peraturan dalam agama hanya digunakan sebagai peraturan ibadah semata, bukan untuk mengatur hidup dan kehidupan. Untuk kehidupan dan tata laksananya mereka beranggapan hanya manusia yang berhak membuat peraturan.
Kembali dapat kita lihat dari diumumkannya hasil keputusan MK terkait penolakan salah satu paslon capres cawapres atas kecurangan yang terjadi di lapangan. Adanya penggelembungan suara yg tidak sehat untuk paslon yang lain. Ribuan lembar barang bukti dihadirkan dihadapan para hakim, namun hasil yang ditetapkan adalah keberpihakan terhadap kecurangan.
Mereka disumpah dengan kitab suci Alqur'an, namun dikarenakan penyakit wahn yang menjangkiti ruhiyah mereka, sumpah tadi mereka nafikan.
Mereka punya dua pilihan:
Kaya mendadak atau mati mendadak.
Kaya mendadak karena uang yg mereka terima, atau mati mendadak karena mereka menolak keinginan penguasa.
Tentang fenomena ini sendiri,Rasulullah SAW telah bersabda
عَنْ ثَوْبَانَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « يُوشِكُ الأُمَمُ أَنْ تَدَاعَى عَلَيْكُمْ كَمَا تَدَاعَى الأَكَلَةُ إِلَى قَصْعَتِهَا ». فَقَالَ قَائِلٌ وَمِنْ قِلَّةٍ نَحْنُ يَوْمَئِذٍ قَالَ « بَلْ أَنْتُمْ يَوْمَئِذٍ كَثِيرٌ وَلَكِنَّكُمْ غُثَاءٌ كَغُثَاءِ السَّيْلِ وَلَيَنْزِعَنَّ اللَّهُ مِنْ صُدُورِ عَدُوِّكُمُ الْمَهَابَةَ مِنْكُمْ وَلَيَقْذِفَنَّ اللَّهُ فِى قُلُوبِكُمُ الْوَهَنَ ». فَقَالَ قَائِلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا الْوَهَنُ قَالَ « حُبُّ الدُّنْيَا وَكَرَاهِيَةُ الْمَوْتِ ».
Artinya:
Dari Tsauban ra., Rasulullah SAW bersabda, “hampir saja seluruh ummat manusia siap memangsa kalian (dalam riwayat Ahmad ditambahkan redaksi : dari segala penjuru ) seperti orang-orang rakus yang mengerubuti makanan dalam wadahnya.” Salah seorang shahabat ada yang bertanya, “Apakah waktu itu jumlah kami sedikit, yaa Rasulullah?” Beliau menjawab, “Tidak, bahkan jumlah kalian saat itu sangatlah banyak, tetapi kalian seperti buih di lautan. Pada saat itu kewibawaan kalian di mata ummat lain menjadi sangat rendah, dan Allah akan melemparkan al-wahn di hati kalian.” Maka orang itupun bertanya kembali, “Apakah al-wahn itu, yaa Rasulullah?” Beliau menjawab, “Cinta dunia dan takut mati.” ( HR. Abu Daud dan Ahmad)
Penyakit Wahn itulah yang menjangkiti tubuh para penguasa negeri Muslim, sampai-sampai mereka tidak mau bersatu dalam Naungan Khilafah karena mereka takut akan kehilangan kekuasaannya, bukan tidak mau lagi dengan Khilafah, bahkan mereka sendiripun menentangnya, Jika mereka tahu apa yang sesungguhnya tentang Khilafah, maka mereka akan berlomba-lomba untuk menyerahkan kekuasaannya pada Islam, namun Allah sudah menanamkan penyakit wahn itu pada mereka dan Ulama-ulama penjilatnya.
قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَتَى نَدَعُ الِائْتِمَارَ بِالْمَعْرُوفِ وَالنَّهْيَ عَنْ الْمُنْكَرِ قَالَ إِذَا ظَهَرَ فِيكُمْ مَا ظَهَرَ فِي بَنِي إِسْرَائِيلَ إِذَا كَانَتْ الْفَاحِشَةُ فِي كِبَارِكُمْ وَالْمُلْكُ فِي صِغَارِكُمْ وَالْعِلْمُ فِي رُذَالِكُمْ
Artinya:
Anas bin Malik ra., berkata : Ditanyakan kepada Rasulullah SAW, "yaa Rasulullah, kapan kami bisa meninggalkan untuk saling berpesan agar selalu melalukan amar ma'ruf nahi munkar?"
Beliau menjawab :
"Jika muncul di tengah kalian suatu perkara yang pernah muncul pada zaman Bani Israil, yaitu kerusakan moral dilakukan oleh orang -orang tua, pemerintahan dipegang oleh anak-anak kecil (orang yang tidak memiliki kemampuan), dan ilmu berada di tangan orang-orang yang (bermental) rendah." (HR. Ibnu Majah, Ahmad)
إِنَّ أَمَامَ الدَّجَّالِ سِنِينَ خَدَّاعَةً يُكَذَّبُ فِيهَا الصَّادِقُ وَيُصَدَّقُ فِيهَا الْكَاذِبُ وَيُخَوَّنُ فِيهَا الْأَمِينُ وَيُؤْتَمَنُ فِيهَا الْخَائِنُ وَيَتَكَلَّمُ فِيهَا الرُّوَيْبِضَةُ قِيلَ وَمَا الرُّوَيْبِضَةُ؟ قَالَ الْفُوَيْسِقُ يَتَكَلَّمُ فِي أَمْرِ الْعَامَّةِ
Artinya:
Dari Anas bin Malik ra., dia berkata : Rasulullah SAW bersabda:
"Sebelum (kemunculan) Dajjal nanti terdapat tahun-tahun yang dipenuhi oleh banyak penipuan. Di dalamnya orang yang jujur didustakan sebaliknya tukang dusta dibenarkan, orang yang amanah dianggap berkhianat sebaliknya tukang khianat diberi amanah. Sementara pada saat itu golongan ruwaibidhah banyak yang angkat bicara. "Maka, ditanyakanlah kepada beliau, "Siapakah ruwaibidhah itu?" Beliau menjawab, "Merekalah orang-orang fasik yang berbicara mengenai urusan ummat." (HR. Ahmad)
Wahai kaum Muslimin, sadarlah...pilihan ada di tangan kalian, berpangku pada Demokrasi atau pada Khilafah ??
Wallahu'alam
Shaheeda Alfatih